Archives for July 2015

Akhir Pekan Potensial Negatif bagi Emas

shadow

Financeroll – Hingga pertengahan sesi akhir pekan ini pergerakan harga emas (XAUUSD) tetap didominasi oleh kekuatan bearish. Level terendah intraday telah berada di 1079.85. Indikasi bearish semakin jelas terlihat di grafik 4-jam dengan kedua moving average yang tetap mengarah ke bawah, masing-masing berada di 1088.40 dan 1093.30.

Bahkan kini para penjual terus berusaha untuk membawa harga emas menembus trend line menanjak yang menjadi salah satu wilyah penting bagi trend intraday, kini di 1081.15. Sejauh ini belum terjadi penutupan di bawahnya baik pada grafik 1-jam maupun 4-jam. Masih ada data yang cukup penting malam ini dan kedua moving average serta support tadi bisa dijadikan acuan untuk memperkirakan arah pergerakan intraday di sesi Amerika. Peluang level penutupan akhir pekan lebih besar untuk berada di wilayah negatif. (Tata Suharta – Financeroll)

Support: 1081.15, 1076.00, 1071.85
Resistance: 1083.00, 1088.40, 1093.30

Untuk berlangganan sinyal trading premium dan pemasangan iklan hubungi pin BB 53738CAB


Distribusi: Financeroll Indonesia

Dolar AS Tembus Rp 13.500, Ini Kata Analis

Jakarta -Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di akhir pekan ini cukup baik, ditutup di zona hijau ke 4.800. Menutup hari ini, IHSG naik 90,037 poin (1,91%) ke 4.802,529.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 13.531, dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin Rp 13.422 per dolar AS.

Perlahan namun pasti, kinerja rupiah terus merosot. Apa penyebabnya?

Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satria Utomo menilai, tak bisa dihindari santer isu naiknya suku bunga acuan Bank Sentral AS, yaitu The Federal Reserve (The Fed). Isu ini menekan gerak mata uang seluruh negara-negara di dunia terhadap dolar AS, tak terkecuali Indonesia.

Sejauh belum ada kepastian soal kenaikan bunga acuan tersebut, rupiah akan terus berfluktuasi. Kondisi ini dinilai wajar, di mana ekonomi AS sangat berpengaruh terhadap pergerakan ekonomi dunia lainnya.

“Semua orang pasti merespons soal The Fed, itu wajar kalau pun rupiah melemah,” katanya kepda detikFinance, Jumat (31/7/2015).

Satrio menjelaskan, sejauh fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bergerak gradual atau perlahan, pelemahannya tidak akan membuat kaget pasar. Dia melihat, dolar AS ini akan terus menguat ke level Rp 13.700, hingga suku bunga dinaikkan yang diperkirakan banyak analis September 2015.Next

(drk/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Bank sentral Swiss bukukan rekor kerugian 50 miliar franc

Jenewa (ANTARA News) – Bank sentral Swiss membukukan kerugian 50 miliar franc (51 miliar dolar AS) pada paruh pertama 2015, terutama karena depresiasi yang cukup besar dari kepemilikan mata uang asingnya.

Swiss National Bank (SNB) telah menekan nilai franc selama lebih dari tiga tahun, tetapi pada 15 Januari tiba-tiba mengumumkan bahwa bank sentral meninggalkan tingkat minimum 1,20 franc terhadap euro.

Keputusan untuk membatalkan batas minimum itu mengirim franc — mata uang perlindungan– melonjak nilainya terhadap mata uang utama dan melepaskan turbulensi ke pasar dunia.

“Apresiasi berikutnya dari franc Swiss menyebabkan kurs nilai tukar terkait merugi pada semua mata uang investasi. Untuk semester pertama tahun 2015, ini berjumlah total 52,2 miliar franc,” kata SNB seperti dilansir kantor berita AFP.

Namun bank sentral mendapat beberapa keuntungan dari pendapatan bunga, yang mencapai 3,5 miliar franc, serta dari dividen sebesar 1,2 miliar franc.

Editor: Maryati

COPYRIGHT © ANTARA 2015


Distribusi: ANTARA News – Ekonomi – Moneter

Rupiah akhir pekan ini melemah menjadi 13.492 per dolar AS

Jakarta (ANTARA News) – Nilai tukar rupiah yang di pasar spot antarbank Jakarta pada Jumat sore melemah 34 poin menjadi 13.492 per dolar AS daro posisi sebelumnya 13.458 per dolar AS.

“Mata uang dolar AS mempertahankan penguatannya terhadap mayoritas mata uang di kawasan Asia, termasuk rupiah menyusul semakin kuatnya langkah the Fed untuk menaikan suku bunganya pasca produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat kuartal dua tumbuh,” kata Pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova.

Ia mengemukakan bahwa PDB Amerika Serikat yang dirilis tumbuh sebesar 2,3 persen pada periode kuartal dua 2015. Dolar AS juga dapat meningkat lebih tinggi terhadap rupiah jika data ekonomi lainnya seperti penggajian non pertanian (non farm payrolls/NFP) meningkat.

Kendati demikian, lanjut dia, depresiasi mata uang rupiah terhadap dolar AS masih tertahan menyusul Bank Indonesia yang tetap berjaga di pasar valas domestik. Aksi Bank Indonesia itu agar fluktuasi rupiah tidak terlalu lebar.

“Harapan data ekonomi domestik kuartal dua 2015 juga masih cukup positif sehingga menahan tekanan rupiah lebih dalam,” katanya.

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menambahkan penguatan dolar AS masih teratahan menyusul antisipasi investor menjelang rilis serangkaian data ekonomi Amerika Serikat lainnya pada pekan depan, seperti data upah pekerjaan bulan April-Juni dan penggajian non pertanian NFP) bulan Juli.

“Sebelum investor memperoleh petunjuk lebih lanjut tentang kemungkinan kenaikan suku bunga the Fed maka penguatan dolar AS masih akan terbatas,” katanya.

Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia hari ini, rupiah berada pada 13.481 per dolar AS setelah pada hari sebelumnya 13.468 per dolar AS.

Editor: Suryanto

COPYRIGHT © ANTARA 2015


Distribusi: ANTARA News – Ekonomi – Bursa

EURUSD Mulai Lawan Tekanan

shadow

Financeroll – Tekanan jual yang selama tiga hari terakhir terus menghantam EURUSD tampak mulai kehilangan tenaga. EURUSD sempat merosot ke 1.0891, nyaris menyentuh support kuat di 1.0881, sebelum bisa rebound ke 1.0979. Saat analisa ini disusun EURUSD semakin dekat dengan resistance di 1.0983, tak jauh dari zona kuat 1.1008. Potensi naik di grafik 15-menit masih terlihat dengan suport dinamis yang berada di 1.0943.

Di kerangka waktu yang lebih besar sejauh ini yang terpantau hanya potensi pergerakan konsolidasi. Sebelum mulai jatuh di awal pekan, EURUSD yang saat itu sedang bergerak naik harus mundur lagi saat menghadapi resistance kuat jangka pendek-menengah di 1.1120. Jadi kini pun pergerakan naik intraday merupakan bagian dari konsolidasi di kerangka waktu yang lebih besar. Resistance kuat di kerangka 15-menit atau 1-jam bisa menghalanginya. (Tata Suharta – Financeroll)

Support: 1.0943, 1.0891, 1.0867
Resistance: 1.0983, 1.1008, 1.1049

Untuk berlangganan sinyal trading premium dan pemasangan iklan hubungi pin BB 53738CAB


Distribusi: Financeroll Indonesia