Dolar AS Tembus Rp 13.500, Ini Kata Analis

Jakarta -Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di akhir pekan ini cukup baik, ditutup di zona hijau ke 4.800. Menutup hari ini, IHSG naik 90,037 poin (1,91%) ke 4.802,529.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 13.531, dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin Rp 13.422 per dolar AS.

Perlahan namun pasti, kinerja rupiah terus merosot. Apa penyebabnya?

Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satria Utomo menilai, tak bisa dihindari santer isu naiknya suku bunga acuan Bank Sentral AS, yaitu The Federal Reserve (The Fed). Isu ini menekan gerak mata uang seluruh negara-negara di dunia terhadap dolar AS, tak terkecuali Indonesia.

Sejauh belum ada kepastian soal kenaikan bunga acuan tersebut, rupiah akan terus berfluktuasi. Kondisi ini dinilai wajar, di mana ekonomi AS sangat berpengaruh terhadap pergerakan ekonomi dunia lainnya.

“Semua orang pasti merespons soal The Fed, itu wajar kalau pun rupiah melemah,” katanya kepda detikFinance, Jumat (31/7/2015).

Satrio menjelaskan, sejauh fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bergerak gradual atau perlahan, pelemahannya tidak akan membuat kaget pasar. Dia melihat, dolar AS ini akan terus menguat ke level Rp 13.700, hingga suku bunga dinaikkan yang diperkirakan banyak analis September 2015.Next

(drk/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*