Archives for May 2015

Emiten SUPR Alami Penurunan Laba Menjadi Rp30,54 Miliar


shadow

Financeroll – PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) mengalami penurunan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk hingga 28,64% secara year-on-year pada kuartal I/2015 menjadi Rp30,54 miliar dari sebelumnya Rp42,8 miliar, seiring besarnya beban keuangan yang ditanggung perseroan.

Laporan keuangan perseroan yang dirilis menunjukkan beban keuangan emiten sewa menara ini melonjak 134,99% pada triwulan pertama 2015, dari Rp102,75 miliar menjadi Rp241,46 miliar.

Perseroan memang masih memiliki sejumlah utang dan salah satunya bernilai US$350 juta, yang merupakan bagian dari term loan facility sebesar US$650 juta yang ditarik tahun lalu.

Selain itu, beban pokok pendapatan melonjak 50,57% dari Rp47,84 miliar menjadi Rp72,03 miliar. Beban usaha juga bertambah 46,12% ke posisi Rp32,91 miliar, dari sebelumnya Rp22,52 miliar.

Padahal, pendapatan perseroan Solusi Tunas Pratama sebenarnya meningkat 78,95% dari Rp245,05 miliar menjadi Rp438,54 miliar.

Tahun ini, perseroan mengincar kenaikan pendapatan hingga 70% dari perolehan 2014 yang besarnya Rp1,07 triliun. Hal ini didorong oleh akuisisi 3.500 menara dari PT XL Axiata Tbk. (EXCL) pada akhir tahun lalu.

Direktur Utama SUPR, Nobel Tanihaha mengatakan tahun ini pihaknya mengincar 700-750 menara baru.

“Kami menyiapkan belanja modal sekitar Rp800 miliar-Rp1 triliun,” ujarnya.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Kerugian Emiten ENRG Membengkak US$16,38 Juta


shadow

Financeroll – Membengkaknya beban  Tbk. membuat perusahaan migas itu mesti menanggung rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$16,38 juta pada kuartal I/2015.

Perolehan itu jauh di bawah periode yang sama setahun sebelumnya, ketika emiten berkode ENRG tersebut membukukan laba bersih US$24,12 juta. Bahkan, per Desember 2014 pun perseroan masih mencatatkan laba bersih dengan nilai US$37,03 juta.

Berdasarkan laporan keuangan triwulan pertama tahun ini, pendapatan ENRG juga terpangkas 16,72% secara year-on-year menjadi US$161,42 juta dari sebelumnya US$193,84 juta.

Di sisi lain, pos beban pokok penjualan naik 35,31%, dari US$117,44 juta ke posisi US$158,7 juta. Beban usaha melambung 171,55%, dari hanya US$4,18 juta menjadi US$11,36 juta.

Turunnya beban keuangan sebesar 46,2% dari US$20,99 juta ke level US$11,29 juta, tidak mampu membantu menopang kinerja.

ENRG adalah perusahaan yang terafiliasi dengan Grup Bakrie. Perseroan berencana melakukan private placement senilai Rp446,42 miliar dengan jumlah saham baru yang diterbitkan sebanyak 4,46 miliar lembar.

ENRG akan meminta restu atas niatan tersebut dari para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), yang bakal digelar pada 17 Juni 2015.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Emiten BSDE Catatkan Pertumbuhan Laba 57,64%


shadow

Financeroll – PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) mencatatkan pertumbuhan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 57,64% pada kuartal I/2015, menjadi Rp795,39 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sekitar Rp504,55 miliar.

Hingga akhir tahun ini, perusahaan yang terafiliasi dengan Grup Sinarmas tersebut mengincar kenaikan net profit sebesar 10%-15%, atau sekitar Rp3,9 triliun.

Melambungnya laba bersih sejalan dengan naiknya pendapatan emiten properti itu. Dalam laporan keuangan yang dirilis, emiten berkode BSDE ini membukukan pendapatan hingga 28,65% secara year-on-year, dari Rp1,26 triliun menjadi Rp1,62 triliun.

Perolehan revenue tersebut mencakup sekitar 25% target pendapatan perseroan sepanjang 2015, yang nilainya Rp6,4 triliun.

BSDE berhasil menekan beban pokok penjualan sebesar 4,32%, dari Rp358,47 miliar menjadi Rp342,95 miliar.

Namun, pos beban usaha dan beban keuangan masih meningkat. Beban usaha naik 24,99% ke posisi Rp357,48 miliar, dari sebelumnya Rp286,01 miliar. Sementara, beban keuangan bertambah 6,31% dari Rp93,57 miliar menjadi Rp99,47 miliar


Distribusi: Financeroll Indonesia

Profil Emiten Puradelta Lestari


shadow

Financeroll – PT Puradelta Lestari Tbk. (DMAS) mencatatkan saham perdana (initial public offering/IPO) pada hari, Jumat (29/5/2015), sebagai emiten ke-510 di PT Bursa Efek Indonesia.

Puradelta Lestari merupakan emiten pengelola kawasan industri Deltamas di Cikarang Jawa Barat. Puradelta juga merupakan perusahaan terafiliasi dengan Grup Sinar Mas, yakni Sinarmas Land, yang menjadi induk usaha PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) dan PT Duta Pertiwi Tbk. (DUTI).

Puradelta Lestari didirikan pada 12 November 1993. Kantor pusat perseroan berada di Jalan Kali Besar Barat Nomor 8, Kelurahan Roa Malaka, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat.

Perusahaan ini memiliki kegiatan utama di bidang pembangunan perumahan dan fasilitas-fasilitasnya, rumah-toko (ruko) termasuk infrastruktur dan fasilitas-fasilitas pendukung lainnya, serta menjual dan menyewakan bangunan tersebut. Selain itu, Puradelta juga bergerak dalam bidang pembangunan dan pengusahaan kawasan industri (Industrial Estate) beserta fasilitas-fasilitas penunjangnya.

Sebelum IPO, saham Puradelta Lestari digenggam oleh AFP International Capital Pte. Ltd sebesar 45,97%, Fame Bridge Investments Ltd (25,00%), Sojitz Corporation (25,00%), Jermina Limited (2,74%) dan PT Sumber Arusmulia (1,29%).

Adapun Sinarmas Land Ltd. memiliki langsung 100% saham AFP International Capital Pte. Ltd. dan memiliki secara tidak langsung 100% saham Jermina Limited dan PT Sumber Arusmulia.

Saat ini, proyek utama DMAS adalah mengembangkan kawasan Kota Deltamas seluas 3.049 hektare di Cikarang Jawa Barat. Kota Deltamas terdiri dari 47% lahan industri, 25% lahan komersial, dan 28% lahan perumahan.

Pada 20 Mei 2015, DMAS memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) kepada masyarakat sebanyak 4,81 miliar saham dengan nilai nominal Rp100 per saham dan pada harga penawaran Rp210 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan di BEI pada 29 Mei 2015.

Hingga 31 Desember 2014, Puradelta mengantongi pendapatan Rp1,53 triliun, lebih rendah ketimbang perolehan setahun sebelumnya Rp1,82 triliun. Pendapatan tersebut dikontribusi oleh segmen industrial Rp799,63 miliar (52%), komersial Rp694,47 miliar (45%), dan hunian Rp44,15 miliar (3%).

Laba kotor yang dikantongi Puradelta mencapai Rp1,07 triliun sepanjang tahun lalu, naik dari sebelumnya Rp997,51 miliar. Laba operasional juga meningkat menjadi Rp1 triliun dari Rp922,57 miliar.

Sementara itu, laba tahun berjalan mencapai Rp964,56 miliar dari sebelumnya Rp941,45 miliar. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk pada 2014 mencapai Rp964,11 miliar dari Rp941,3 miliar.

Per akhir tahun lalu, total aset Puradelta Lestari mencapai Rp7,6 triliun, turun tipis dari sebelumnya Rp7,67 triliun. Liabilitas mencapai Rp1,2 triliun dari Rp2,24 triliun dan ekuitas Rp6,39 triliun dari Rp5,43 triliun.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Kurs dolar AS Punya Nilai Bervariasi pada Mata Uang Lainnya

Sabtu, 30 Mei 2015 | 13:32 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta – Kurs dolar AS diperdagangkan bervariasi terhadap mata uang lainnya pada Sabtu, 30 Mei 2015 karena angka kedua produk domestik bruto (PDB) AS kuartal pertama keluar negatif.

Departemen Perdagangan AS pada Jumat mengumumkan bahwa perkiraan kedua PDB riil AS kuartal pertama 2015 menurun pada tingkat tahunan 0,7 persen. Pihaknya telah memperkirakan bulan lalu bahwa ekonomi tumbuh 0,2 persen pada kuartal pertama.

Pedagang juga mengamati dengan seksama perkembangan situasi utang Yunani. Pejabat Eropa mengatakan pada Kamis bahwa kedua belah pihak masih memiliki beberapa kesempatan sebelum kesepakatan apapun bisa disimpulkan.

Pada akhir perdagangan di New York, euro menguat ke 1,0980 dolar dari 1,0957 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,5290 dolar dari 1,5322 dolar. Dolar Australia turun ke 0,7655 dolar dari 0,7656 dolar.

Dolar dibeli 124,06 yen Jepang, lebih tinggi dari 123,89 yen pada sesi sebelumnya. Dolar bergerak turun menjadi 0,9401 franc Swiss dari 0,9426 franc Swiss, dan bergerak naik menjadi 1,2445 dolar Kanada dari 1,2423 dolar Kanada. Demikian laporan Xinhua.

ANTARA


Distribusi: Tempo.co News Site