Financerooll – Setelah libur panjang Imlek usai, yuan langsung menembus kurs tertingginya di tahun 2016, Senin. Penguatan yuan ini terjadi setelah People’s Bank of China (PBOC) mematok nilai tengah yuan terhadap dollar AS yang meningkat tajam. Penguatan yuan juga tak lepas dari Gubernur PBOC yang akhirnya angkat bicara soal yuan, setelah selama ini memilih diam. PBOC mematok nilai tukar yuan di level 6,5118 per dollar sebelum pasar buka Senin ini. Patokan ini meningkat dibandingkan sebelumnya, yakni 6,5314 yang ditetapkan 5 Februari 2016, persis sebelum libur Imlek selama sepekan.
Bank sentral China menetapkan nilai tengah kurs harian yang disebut juga sebagai kurs referensi (reference rate). PBOC mengizinkan yuan diperdagangkan 2% di atas atau di bawah kurs referensi tersebut. Skema ini merupakan bagian dari proses transisi China menuju nilai tukar berdasarkan harga pasar atau market-based currency valuation.
Dalam wawancara dengan majalah keuangan China, Caixin, yang dilansir akhir pekan kemarin, Gubernur PBOC Zhou Xiaochian mengatakan, reformasi nilai tukar yuan akan membuat pasar lebih fleksibel dalam menghadapi gerombolan spekulan yang bertaruh pada depresiasi yuan . Zhou menegaskan, tak ada alasan bagi yuan untuk terus jatuh. China, tandas Zhou, akan terus menjaga stabilitas yuan terhadap basket of currencies dan akan membiarkan volatilitas yang lebih besar terhadap dollar AS. Ini kali pertama Zhou berbicara secara terbuka sejak September 2016.
Kurs yuan di pasar spot Senin ()15/3) dibuka di level 6.5300. Yuan kemudian menembus nilai tertinggi hariannya di level 6,4988 pada sesi perdagangan pagi. Namun yuan kemudian terkoreksi dan pada penutupan perdagangan siang, yuan berada di kisaran 6.5020 naik 1,1% dibandingkan dengan penutupan sebelumnya. Dow Jones melaporkan, dalam pembukaan perdagangan onshore yuan menguat lebih dari 1% dibandingkan penutupan sebelumnya. Ini penguatan terbesarnya sejak 2005.
—
Distribusi: Financeroll Indonesia
Speak Your Mind