Yen Bergerak Melemah Setelah Sempat Capai 1.5 Minggu Tertinggi

Mata uang Jepang sempat mengalami kenaikan hingga mencapai posisi paling tinggi dalam satu minggu belakangan terhadap dollar AS pada perdagangan hari ini (27/3). Menguatnya yen tersebut terjadi di tengah kekhawatiran bahwa Rusia akan kembali dikenai sanksi oleh negara-negara barat. Barack Obama sebagai presiden Amerika Serikat telah memperingatkan Rusia mengenai aksinya untuk menganeksasi Crimea.

Mata uang yen Jepang telah mengalami peningkatan sebesar 2.4 persen selama tiga bulan belakangan. Para investor menilai bahwa kondisi ekonomi global semakin tidak menentu, terutama dengan kekhawatiran yang terkait dengan kemungkinan melambatnya ekonomi China.

Hari ini yen bergerak melemah setelah capai posisi paling tinggi dalam satu setengah minggu. Mata uang tersebut saat ini berada pada posisi 102.13 per dollar, mengalami penurunan dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan dini hari tadi yang ada di level 102.05 per dollar. Yen pagi tadi sempat mengalami penguatan hingga mencapai posisi 101.73 per dollar. Posisi yen teserbut merupakan yang paling tinggi sejak tanggal 19 Maret lalu.

 Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan mata uang yen Jepang pada perdagangan hari ini akan cenderung mengalami penurunan lanjutan. Mata uang ini bakal menalami pergerakan pada kisaran 101.70 – 102.35 per dollar.

Ika Akbarwati/Senior Analyst Economic Research at Vibiz Research/VM/VBN                       

Editor: Jul Allens                                                                                                              

Foto: http://search.creativecommons.org/


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*