Financeroll – Tidak lama lagi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) segera diimplementasikan. Seluruh pelaku usaha di sektor usaha kecil menengah (UKM) juga harus siap menghadapi gelombang perdagangan bebas.
Presiden Komunitas Tangan di Atas Fauzi Rachmanto mengatakan para wirausahawan di Indonesia tidak perlu khawatir, karena memiliki beberapa kekuatan yang bisa membuatnya tetap bertahan di tengah persaingan.
Setidaknya ada tiga kekuatan yang secara sadar ataupun tidak sadar dimiliki para pelaku usaha di Indonesia, yakni kreatifitas, semangat kebersamaan dan kolaborasi, serta terbiasa dengan kondisi yang minimal.
“Tak diragukan lagi kreativitas pelaku usaha di Indonesia sangat tinggi, banyak produk-produk yang sebelumnya tidak terpikirkan lahir dari tangan-tangan wirausahawan di Indonesia,” paparnya pada saat Pesta Wirausaha 2015 yang diselenggarakan Jumat-Minggu (3-5/4/2015).
Selain itu, semangat kekeluargaan dan kebersamaan yang tinggi juga membuat para pelaku usaha bisa melakukan kolaborasi yang baik.
“Kebanyakan para pengusaha yang berada dalam sektor yang sama biasanya saling berkumpul dan bukan bersaing, ini sangat baik untuk kolaborasi,” katanya.
Di sisi lain, para pelaku usaha juga sudah terbiasa pada kondisi yang serba terbatas, dan hal itu membuat daya tahan terhadap kekurangan sumber daya bisa diatas dengan mudah.
Hanya saja, memang masih ada beberapa kekurangan yang harus segera dibenahi agar para entrepreneur tetap unggul dibandingkan pengusaha dari negara lain.
Hal itu menurutnya harus dimulai dari penguatan mental sebagai wirausaha. Karena selama ini masih banyak pengusaha yang kagetan, dan mudah menyerah saat gagal.
Selain itu, perlu adanya peningkatan pengetahuan dalam hal pemasaran produk, pengelolaan keuangan, pemberdayaan sumber daya manusia, serta bagaimana untuk meningkatkan kualitas produksi.
“Kekurangan tersebut masih bisa dibenahi sebelum MEA diterapkan, asalkan ada kerja sama dari semua pihak,” paparnya.
—
Distribusi: Financeroll Indonesia
Speak Your Mind