Tingkatkan Pasokan, Energi Mega Dapat Tambahan Produksi Blok Bentu


shadow

Financeroll – Emiten produsen minyak dan gas, PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) mendapat tambahan produksi gas dari Blok Bentu sebesar 21%, dari rata-rata 38 juta kaki kubik gas menjadi 46 juta kaki kubik. Peningkatan itu berhasil diperoleh setelah proses penambahan yang dilakukan sejak 1 Januari hingga 8 Maret 2015.  Peningkatan dilakukan karena kenaikan penyerapan gas oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Pasalnya, sebanyak 11 unite gas engine PLN yang baru telah mulai beroperasi.  Peningkatan ini bisa berdampak positif pada kinerja keuangan perseroan. Terlebih, produksi gas Bentu sudah ditambah oleh kenaikan volume minyak dari blok Malacca Strait. Demikian disampaikan Direktur Utama Energi Mega Imam Agustino, dalam penjelasan resmi perseroan,  di Jakarta, Rabu (11/3).

Untuk diketahui, Blok Bentu telah mencapai produksi tertingginya di level 52 juta kaki kubik gas per harinya pada tanggal 8 Maret 2015 lalu. Sebagian besar produksi gasnya memang dijual ke PLN di harga rata-rata USD 5,59 per mmbtu. Sedangkan sisa produksi gas dijual ke PT Riau Andalan Pulp & Paper dan PD Tuah Sekata.  Blok Bentu memiliki jumlah cadangan terbukti dan terukur sebesar 300 miliar kaki kubik gas. Di proyek ini, Energi Mega memiliki 100% saham.

Sepanjang 2014, perusahaan  Grup Bakrie ini memproduksi sebanyak 12.800 barel minyak per hari dan 226 juta kaki kubik gas per hari. Energi Mega juga mengoperasikan cadangan terbukti dan terukur sebesar 15 juta barel minyak dan 875 miliar kaki kubik gas. Saat ini, Energi Mega tercatat mengoperasikan 12 blok minyak, gas, dan gas metana batubara di Indonesia dan Mozambik, Afrika.

Perseroan  tengah mencari mitra strategis untuk mengelola Blok Buzi di Mozambik. Sesuai rencana, perseroan menawarkan 30% hak kepemilikan di blok tersebut.  Energi Mega menguasai 75% hak partisipasi di Blok Buzi. Sedangkan sisanya 25% dimiliki oleh Pemerintah Mozambik dan Empressa Nacional de Hidrocarbonetos (ENH). Jika terealisasi, kepemilikan Energi Mega di Blok Buzi berkurang menjadi 45%.

Sementara itu, Direktur Keuangan Energi Mega Didit A Ratam mengatakan, proses penjajakan mitra strategis ditargetkan rampung tahun ini. Namun, pihaknya belum dapat mengungkapkan nilai transaksi dari skema kerja sama tersebut.  Kerja sama ini bukan pengelolaan blok secara bersama. Kami tidak juga menyebutnya sebagai divestasi, tapi lebih tepatnya membagi resiko.  Saat ini, Blok Buzi masuk dalam tahap eksplorasi dan telah ditemukan cadangan migas di blok tersebut. Karena itu, penjajakan mitra strategis pun terus dimatangkan. [geng]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*