Tembaga Masih Akrab dengan Pelemahan

Pergerakan harga tembaga berjangka lagi-lagi mengalami pelemahan. Tren negatif rupanya belum berakhir setelah hari ini (11/3) harga komoditas logam industri tersebut disebabkan oleh laporan bahwa saham Freeport-McMoRan Copper & Gold dalam perdagangan tiga hari terakhir mengalami penurunan 8,2%. Turunnya performa emiten tersebut disebabkan oleh faktor dari adanya sentimen negatif terhadap perekonomian China setelah neraca perdagangan pada bulan lalu dilaporkan mengalami defisit.

Disaat yang bersamaan laporan impor tembaga China untuk bulan Februari lalu dilaporkan mengalami penurunan sebesar 380 ribu metrik ton atau melanjutkan tren penurunan pada bulan Januari lalu yang sempat turun hingga mencapai 536.483 metrik ton.

Harga tembaga berjangka saat ini mengalami penurunan 1,7% menjadi 3,0315 dollar per pon di NYMEX, sedangkan di London Metal Exchange, harga tembaga berjangka mengalami penurunan 2% menjadi 6649 dollar per ton.

Peluang terjadinya rebound secara signifikan dalam jangka pendek dinilai masih akan cukup berat bagi harga tembaga seiring dengan kuatnya spekulasi bahwa permintaan terhadap tembaga di China akan masih dilaporkan mengalami penurunan terutama pada kuartal pertama tahun ini. Citigroup Inc memprediksi bahwa dampak dari perlambatan ekonomi China membuat arus impor negara tersebut akan masih kondisi yang kurang menggembirakan.

Joko Praytno/Senior Analyst Economic Research at Vibiz Research/VM/VBN

Editor: Jul Allens

Pic : www.peelscrapmetalrecycling.com


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*