PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) dikabarkan akan membayar utangnya yang senilai Rp1,8 triliun pada tahun ini. Dengan demikian, perseroan akan mengurangi utang menjadi Rp8,2 triliun. Pembayaran utang akan dilakukan menggunakan kombinasi dana eksternal dan internal.
Selain obligasi domestik, TBIG juga tengah mempersiapkan emisi global bond hingga mencapai angka USD500 juta. Hal tersebut dilakukan bersamaan dengan kajian fasilitas pinjaman senilai USD300 juta. Dengan demikian, perseroan berpotensi memperoleh dana senilai total USD800 juta. Aktifnya perseroan dalam penggalangan dana dilakukan demi mengamankan sumber dana ekspansi.
Seperti kita ketahui bahwa pada tahun lalu TBIG mencatatkan total utang sebesar Rp10,84 triliun dan total pinjaman senior (gross senior debt) sebesar Rp7,852 triliun.
JIka kita perhatikan kinerja keuangan TBIG, memang terlihat bahwa dari tahun ke tahun perseroan selalu konsisten dalam mencetak laba bersih. JIka kita perhatikan pelunasan utang yang dilakukan TBIG tersebut cukup material terhadap jumlah modal yang dimiliki perusahaan.
Perusahaan harus memikirkan strategi baru untuk mendanai kegiatan operasional perusahaan, sehingga tidak harus menerbitkan utang setiap tahunnya karena justru akan menambah beban operasional pada jangka pendek.
Dari lantai bursa hari Senin (5/5), tercatat bahwa saham TBIG alami pelemahan meski sempat dibuka menguat pada posisi 5.500 poin. Hingga menjelang penutupan perdagangan saham Sesi I , TBIG tercatat pada posisi 6.350 poin atau turun sekitar 1,93% dari posisi penutupannya akhir pekan lalu dengan jumlah saham yang berhasil ditransaksikan sejumlah 1.662 lot saham.
Secara teknikal, terlihat bahwa indikator MA5 masih berada diatas BB tengah, ADX menunjukkan bahwa garis -DI dan +DI masih konsolidasi di area 13%. Sedangkan RSI berusaha rebound ke level 70%. Level resistence berada pada 6.545 dan support level berada pada 6.041 poin.
Stephanie Rebecca/Analyst Equity Research/VM/VBN
Editor: Jul Allens
pic:wikipedia
—
Distribusi: Vibiznews
Speak Your Mind