SMGR Lakukan Refinancing Utang Anak Usaha di Vietnam

SMGR Lakukan Refinancing Utang Anak Usaha di Vietnam

Pembiayaan kembali atau refinancing akan dilakukan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) terhadap utang anak usahanya di Vietnam, PT Thang Long Cement Joint Stock Company (TLCC). Refinancing utang tersebut itu sudah mendapat izin prinsip dari join lead kreditur yakni Bank Mandiri dan Standard Chartered Bank.

Nantinya nilai kredit yang didapatkan sekitar US$ 100 juta dan saat ini sedang dalam tahap finalisasi kontrak sehingga diperkirakan akan signing contract pada bulan Maret. Seluruh kredit itu akan digunakan untuk membiayai kembali utang yang TLCC dalam mata uang dong Vietnam (VND).

Hal ini karena utang TLCC memiliki bunga yang cukup tinggi. Salah satu utang TLCC misalnya, utang dengan An Binh bank tahun 2012 lalu sebesar VND 150 miliar yang memiliki bunga sekitar 12% hingga 18% per tahun

Bunga yang didapat dari pinjaman baru akan jauh lebih murah dan memiliki tenor lebih panjang, hal ini diharapkan bisa mengurangi beban bunga SMGR.

Namun saat ini kondisi fundamental perseroaan yang terbilang sedang tertekan, dimana tercatat pertumbuhan pendapatan yang walaupun meningkat setiap kuartalnya tetapi margin EBITDA dan margin bersih perseroan tertekan.

Pada 2013 margin EBITDA perseroan turun dari 35% menjadi 33%. Ini akibat dari meningkatnya biaya sejumlah komponen biaya operasional seperti biaya tarif dasar listrik, bahan bakar minyak (BBM).

Selain itu kenaikan beban operasional ditambah dengan depresiasi serta maintenance dari pengoperasian pabrik baru menyebabkan profitabilitas perseroan melemah yang salah satunya ditunjukkan oleh margin bersih turun hingga 340 basis poin menjadi 21,8% di 2013 dibanding periode sebelumnya sebesar 25,2%. 

Kabar dari lantai bursa perdagangan saham hari ini (26/2/14), saham SMGR dibuka bergerak naik 125 poin ke level  Rp 14.775 per saham dan terus bergerak cenderung uptrend dikisaran 14600-14650. Dengan frekuensi awal perdagangan saham SMGR yang cukup ramai dengan volume perdagangan mecapai 2,3 juta lot saham.

Secara teknikal, SMGR  menunjukan pergerakan yang menurun dimana MACD mulai melemah di area positif, stochastic menurun dan berusaha keluar dari area jenuh beli, dan indiator RSI menunjukan penurunan di level 47% atau berada di area konsolidasi. dengan kondisi yang belum mendapat dukungan dari indikator teknikal, nampaknya harga masih akan melemah menuju support di Rp. 14.550 dan level resistance saat ini diperkirakan berada pada Rp. 14.950.

Adam Nugroho/Junior Analyst Equity Research at Vibiz Research

Editor: Jul Allens


(Sumber : http://vibiznews.com/feed/ )

Speak Your Mind

*

*