Sentimen Penggerak Cukup Kuat, Pasar Uang Domestik Bergerak Positif


shadow

Financeroll – Pada perdagangan Kamis (9/10) nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Kamis (9/10) sore, menguat 97 poin menjadi Rp 12.138 dibanding posisi sebelumnya Rp 12.235 per dolar AS.  Masih melambatnya inflasi AS menjadi salah satu faktor mata uang dolar AS mengalami tekanan.  Sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rebound 43 poin didorong positifnya bursa global dan regional. Indeks gagal balik ke level 5.000.  Pada awal perdagangan pagi tadi, IHSG naik 34,706 poin (0,70%) ke level 4.993,225 disokong  penguatan bursa global dan regional.

Tingkat inflasi merupakan salah satu pencapaian penting bagi the Fed untuk menaikan suku bunganya selain data tenaga kerja.  Meski demikian, kenaikan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Kamis ini diprediksi hanya bersifat sementara menyusul kondisi politik di dalam negeri masih belum kondusif.   Sentimen dari kebijakan the Fed yang akan mengakhiri program quantitative easing (QE) juga masih membayangi laju mata uang rupiah untuk melanjutkan apresiasi.  Faktor teknikal juga menjadi salah satu pemicu mata uang rupiah kembali menguat, sebagian pelaku pasar mulai melepas dolar AS untuk merealisasikan keuntungan.

Di sisi lain, dolar AS sudah menguat cukup tinggi sehingga mendorong pelaku pasar uang jangka pendek di dalam negeri memanfaatkan momentum itu untuk merealisasikan keuntungan.  Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia (BI)  pada hari Kamis (9/10) tercatat mata uang rupiah bergerak menguat menjadi Rp 12.190 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp 12.241 per dolar AS.

Dari bursa saham, investor domestik mendominasi perdagangan.  Menutup perdagangan, melaju 45,673 poin (0,92%) ke level 5.004,192 berkat aksi beli investor domestik. Rata-rata penguatan indeks sektoral cukup tinggi, sekitar 1%.   Sejumlah saham unggulan dan lapis dua yang kemarin sudah turun kini jadi incaran investor. Jelang penutupan perdagangan, laju penguatan Indeks sedikit melambat akibat aksi ambil untung. Pada akhir perdagangan, Kamis (9/10/2014), IHSG ditutup tumbuh 35,360 poin (0,71%) ke level 4.993,879. Sementara Indeks LQ45 ditutup bertambah 7,029 poin (0,84%) ke level 844,396.

Tercatat sembilan sektor berhasil menguat, hanya sektor tambang yang masih melemah. Transaksi investor asing sore hari ini tercatat melakukan penjualan bersih senilai Rp 267,329 miliar di pasar reguler dan negosiasi.  Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 184.844 kali dengan volume 4,808 miliar lembar saham senilai Rp 3,983 triliun. Sebanyak 196 saham naik, 92 turun, dan 91 saham stagnan.

Penguatan Wall Street semalam mendorong bursa-bursa di Asia rata-rata berakhir positif sore hari ini. Hanya pasar saham Jepang yang terkena koreksi.  Berikut situasi dan kondisi bursa regional sore ini:  Indeks Nikkei 225 melemah 117,05 poin (0,75%) ke level 15.478,93, Indeks Hang Seng melonjak 271,20 poin (1,17%) ke level 23.534,53, Indeks Komposit Shanghai menguat 6,58 poin (0,28%) ke level 2.389,37, dan  Indeks Straits Times menanjak 36,21 poin (1,12%) ke level 3.262,92. [geng]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*