Senin Sore, Rupiah Melemah di Posisi Rp 14.011/USD

shadow

Benzano – Laju nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin (14/12) sore hingga siang,  bergerak melemah sebesar  19 poin menjadi Rp 14.011 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp 13.992 per dolar AS.  Mata uang rupiah turun menembus level Rp 14.000 per dolar AS menyusul potensi kenaikan suku bunga AS (Fed fund rate).

Menjelang pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada 15-16 Desember mendatang, pelaku pasar menahan untuk masuk ke aset di negara-negara berisiko, termasuk Indonesia sehingga laju rupiah cenderung mengalami koreksi.  Di sisi lain, penurunan harga komoditas dunia juga masih masih membayangi tinjauan  ekonomi Indonesia, yang mana Indonesia merupakan salah satu produsen minyak sawit terbesar di dunia dan eksportir batu bara.

Akumulasi faktor kenaikan suku bunga di AS serta merosotnya harga komoditas memberikan tekanan bagi rupiah.  Bank sentral AS/The Fed tidak menunda kembali rencananya untuk menaikkan suku bunga acuannya sehingga ketidakpastian di pasar keuangan berkurang.

Ketidakpastian masih menyelimuti pasar keuangan pasar global, termasuk di Indonesia mengenai rencana the Fed, diharapkan kenaikan suku bunga tidak ditunda seperti pada pertemuan FOMC sebelumnya.  Pelemahannya masih cenderung terbatas menyusul aksi Bank Indonesia yang aktif menjaga fluktuasi di pasar valas domestik.

Seiring pelemahannya di transaksi antarbank, pada kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada hari Senin (14/12) nilai tukar rupiah juga bergerak melemah menjadi Rp 14.076 dibandingkan hari sebelumnya (11/12) di posisi Rp 13.937 per dolar AS. [Sugeng R]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*