Selasa Siang, Rupiah Menguat ke Posisi Rp 13.855/USD

shadow

Benzano – Laju nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa pagi hingga siang (12/1), bergerak menguat sebesar 25 poin menjadi Rp 13.855 dibandingkan posisi sebelumnya di level Rp 13.880 per dolar AS.  Kurs rupiah bergerak menguat terhadap dolar AS bersama dengan mayoritas kurs di kawasan Asia. Tekanan mata uang di kawasan Asia akibat gejolak di pasar saham Tiongkok sepertinya mulai mereda.

Dari internal, sentimen positif bagi nilai tukar domestik juga datang dari data Indeks Penjualan Ritel yang membaik pada periode November 2015. Data yang dirilis Bank Indonesia, indeks penjualan ritel Indonesia naik dari 8,8% menjadi 10,2%.  Namun, meski fundamental ekonomi domestik terus menunjukan perbaikan, sentimen itu masih dibatasi oleh sentimen negatif dari eksternal.

Penguatan nilai tukar rupiah masih cenderung terbatas dikarenakan pelaku pasar uang masih khawatir oleh belum adanya kepastian dari kebijakan bank sentral Tiongkok terhadap perekonomian dan mata uangnya.  Sejak awal 2016 Tiongkok terus menjadi sorotan, pelaku pasar terus mencermati data yang dapat mengukur seberapa tajam pelambatan di ekonomi terbesar kedua di dunia itu.  Penguatan nilai tukar rupiah juga belum sepenuhnya ditopang oleh fundamental ekonomi domestik, pelaku pasar masih mencermati seberapa cepat pembangunan infrastruktur di dalam negeri dilaksanakan.

Di sisi lain, pelaku pasar juga sedang menanti kebijakan dari otoritas moneter untuk menurunkan tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia.  Diharapkan kebijakan penurunan suku bunga dapat mendorong daya beli masyarakat dapat terus tumbuh sehingga menjaga fundamental ekonomi domestik. [Sugeng R]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*