Financeroll – Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Selasa pagi hingga siang bergerak menguat menjadi Rp 11.517 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp 11.524 per dolar AS. Laju rupiah kembali bergerak menguat setelah sempat stagnan, sentimen domestik masih cukup kuat menopang mata uang domestik untuk melanjutkan penguatan.
Neraca transaksi berjalan Indonesia serta situasi yang cukup kondusif menjelang pemilu presiden masih dapat menjaga mata uang rupiah. Meski demikian, pergerakan rupiah masih dibayangi oleh sentimen eksternal seperti gejolak krisis di Ukraina sehingga diperkirakan membatasi minat investor untuk agresif masuk ke aset mata uang beresiko, salah satunya rupiah.
Di sisi lain, pergerakan rupiah juga cenderung bergerak di kisaran sempit seiring dengan antisipasi pasar terhadap akan dirilisnya data penjualan ritel AS. Bank sentral AS (the Fed) juga terus mengurangi stimulus keuangannya (tapering off) pada setiap rapat kebijakannya. Saat ini program “quantitative easing” (QE) the Fed sebesar 45 miliar dolar AS per bulan. [geng]
—
Distribusi: Financeroll Indonesia
Speak Your Mind