SCBD Lakukan Buy Back Saham Yang Ke-6, Saham Masih Lesu

PT Danayasa Arthatama Tbk (SCBD) dikabarkan telah melakukan transaksi buy back sahamnya. Adapun pembelian tersebut dilakukan melalui PT Onix Sekuritas. Merujuk kepada peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor: 2/POJK.04/2013 tanggal 23 Agustus 2013 tentang pembelian kembali saham yang dikeluarkan oleh Emiten atau perusahaan publik dalam kondisi pasar yang berfluktuatif secara signifikan (Buy back).

Adapun total buy back yang dilakukan adalah sebesar Rp12.482.420.000 dengan jumlah saham 4.870.000 lembar saham. Harga rata-rata pelaksanaan buy back adalah Rp2.563 dengan 6 kali masa pembelian.

Perusahaan telah melakukan buy back pada tanggal 15 Januari 2014 lalu sejumlah 189.500 lembar saham dengan harga Rp2.700, total nilai buy back adalah Rp511.650.000. Kemudian tanggal 16 Januari 2014 sejumlah 190.000 lembar saham dengan harga rata-rata Rp2.510, total buy back sekitar Rp476.900.000.

Sementara itu, di tanggal 17 Januari 2014 jumlah buy back saham sebesar 1.151.500 dengan harga rata-rata Rp2.510. Sehingga total buy back menjadi Rp2.890.265.000. Lalu di tanggal 20 Januari jumlah sahamnya 222.500 dengan harga rata-rata Rp2.510. Total buy back menjadi Rp558.475.000.

Pada tanggal 21 Januari 2014 jumlah saham 316.500 dengan harga rata-rata Rp2.860, total buy back Rp905.190.000. Terakhir, tanggal 13 Maret 2014 2.800.000 saham dengan rata-rata harga Rp2.550 total buy back Rp7.140.000.000.

Dalam dunia bisnis, salah satu alasan utama perusahaan melakukan buy back adalah untuk menjaga nilai nominal dari total modal disetor dan ditempatkan, jika sebagian dari modal tersebut tidak likuid di pasar dalam jangka waktu tertentu.  Ilustrasi mudahnya, jika awalnya di pasar terdapat 100 juta saham dengan nilai nominal per saham adalah sepuluh ribu rupiah. Sedangkan yang berhasil dijual di pasar hanya sebesar 70 juta saham. Sisanya, tidak dimiliki oleh siapapun dalam jangka waktu tertentu. Kondisi ini bisa menyebabkan turunnya nilai nominal saham secara keseluruhan dalam jangka panjang. Untuk mengantisipasi ini, maka perusahaan bisa menarik kembali saham.

Oleh karena itu pada saat ini SCBD disinyalir sedang menerapkan prinsip ekonomi terhadap sahamnya. Permintaan tetap namun penawaran berkurang. Maka, harga bisa naik atau setidaknya perusahaan bisa menahan kemungkinan merosotnya harga saham. Jadi, akibat buy back ini bisa sebagai strategi mempertahankan likuiditas perusahaan atau bahkan meningkatkannya.

Dapat dilihat pada perdagangan saham hari ini (21/3), terpantau harga saham SCBD dibuka melemah 0,5 persen menjadi 2.685 basis poin. Hingga berita ini dimuat terlihat transaksi atas saham ini belum cukup ramai, tercatat baru sekitar 600 lot saham yang diperdagangkan.

Secara teknikal, terlihat indikator MA 5 sideways dengan garis BB tengah. Stochastic flat ada level 60%. Kemudian RSI flat pada level 50%. Kemungkinan besar saham SCBD akan melemah. Saat ini saham SCBD memiliki level resistance pada Rp 3.356, sementara support berada pada Rp 2.698. 

 

Stephanie Rebecca/Junior Analyst Equity Research at Vibiz Research/VM/VBN

Editor: Jul Allens 


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*