Saham Sentuh Resistance, Kimia Farma Bagi Dividen Bulan Mei

Emiten farmasi, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) telah tentukan jadwal pembagian dividen tuni dari perolehan laba tahun buku 2013. Penentuan tanggal tersebut telh mendapatkan restu dari pemegang saham pada rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yng digelar 26 maret lalu.

Diketahui sebelumnya, KAEF akan bagikan dividen dengan payout ratio sebesar 25% dari laba bersih yang tercatat pada laporan keuangan tahun 2013. Dari total laba tahun 2013 sebesar Rp 214,55 miliar, sebesar Rp 53,64 miliar akan dibagi ke pemegang sahaam dan sisanya Rp 160,91 miliar akan dialokasikan sebagai laba ditahan.

Dari payout ratio sebesar 25%, maka pemegangs saham akan diberi jatah sebesar Rp 9,6574 per saham atau setara Rp 965,74 per lot saham. dijadwalkan, tanggal 17 april sebagai akhir periode perdagangan saham dengan hak dividen (Cum Dividen) di pasar reguler dan negosiasi. Kemudian sehari setelahnya, menjadi awal periode perdagangan saham tanpa hak dividen (ex Dividen) bagi pasar reguler dan pasar negosiasi.

Kemudian tanggal pencatatan dilakukan pada 23 April 2014, dan akhirnya tanggal 8 Mei 2014 pembayaran dividen baru dilakukan. Sebagai tambahan informasi, KAEF di 2013 catatkan pertumbuhan sebesar 16,44%. Kemudian p/e ratio di kisaran 23,17 kali, masih lebih rendah dibandingkan kompetitornya KLBF dengan p/e sebesar 41,14kali. dengan kata lain, KAEF cukup menarik bagi investor dengan menawarkan perbandingan pendapatan per saham dengan harga yang tidak terlalu jauh.

Di bursa saham, KAEF akhir pekan lalu  tidak bergerak dimana harga dibuka menguat 5 poin ke Rp 905 dari penutupan sebelumnya di Rp 900. Dan hingga penutupan harga berakhir kembali pada Rp. 900.

Secara teknikal, KAF masih bergerak positif namun sudah berada di atas indikator MA5. RSI dan Stochastic yang mulai memasuki area jenuh beli juga membuka pembalikan hara menuju tren pelemahan terbatas. Dengan kondisi ini harga berpotensi untuk berbalik melemah menuju level support pada Rp 835. namun level harga saat ini yang sudah berada pada level resistance juga membuka potensi untuk terjadi breakout. Jika breakout terjadi, level resistance selanjutnya berada pada Rp 950. 

 

Adam Nugroho/Junior Analyst Equity Research at Vibiz Research/VM/VBN

Editor: Jul Allens


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*