Rupiah Melempem terhadap Dollar, Sudah Turun 21% di 2013

Rupiah Melempem terhadap Dollar, Sudah Turun 21% di 2013

Pada perdagangan hari ini mata uang rupiah terpantau mengalami penurunan lanjutan terhadap dollar AS (30/12). Mata uang dalam negeri ini diperkirakan akan mengalami penurunan tahunan terbesar sejak tahun 2000 yang lalu akibat rekor defisit transaksi berjalan yang dialami Indonesia. Sementara itu program stimulus Fed yang sudah dikurangi secara bertahan juga mengancam pelarian modal dari dalam negeri sehingga makin membebani pergerakan rupiah.

Investor global melakukan penjualan neto lebih dari 1.9 miliar dollar portofolio saham di Indonesia hingga tanggal 27 Desember lalu. Kondisi ini mengakibatkan IHSG mengalami penurunan tahunan sebesar 1.8 persen  yang merupakan penurunan tahunan pertamanya dalam lima tahun belakangan.

Fed telah mengungkapkan rencananya untuk mengurangi pembelian obligasi bulanan di Amerika Serikat dari 85 miliar dollar per bulan menjadi 75 miliar dollar per bulan. Kebijakan pengurangan stimulus ini akan efektif pada bulan Januari mendatang.

Hari ini rupiah di pasar spot terpantau mengalami penurunan sebesar 15 poin terhadap dollar AS. Posisi rupiah Senin ada di level 12265 per dollar AS. Mata uang ini telah mengalami penurunan sebesar 21 persen di tahun 2013 ini dan mencapai posisi paling rendah dalam lebih dari lima tahun belakangan pada tanggal 27 Desember lalu di level 12281 per dollar AS.

Bursa saham Indonesia akan tutup selama dua hari pada periode 31 Desember dan 1 Januari. Ini menjadikan hari Senin ini sebagai hari perdagangan terakhir di tahun 2013. Rupiah berpotensi untuk kembali mencapai level 12280 per dollar AS.

(ia/JA/vbn)                                                                                                                                                                                         


(Sumber : http://vibiznews.com/feed/ )

Speak Your Mind

*

*