Rabu Siang, Rupiah Melemah ke Posisi Rp 13.496/USD

shadow

Financeroll  – Laju nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu  (17/2) pagi hingga siang bergerak melemah sebesar 102 poin menjadi Rp 13.496 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp 13.394 per dolar AS.  Tren penurunan harga minyak mentah dunia masih memberikan momentum pada mata uang dolar AS untuk kembali bergerak menguat terhadap rupiah.

Meski  demikian,  penguatan dolar AS terhadap rupiah itu cenderung terbatas di tengah sentimen positif dari dalam negeri cenderung masih menjaga sehingga pelemahan mata uang domestik juga relatif paling minim dibandingkan kurs lain di Asia.  Harapan pemangkasan tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) serta Giro Wajib Minimum (GWM) dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang dimulai hari ini  Rabu,  (17/2) hingga besok  Kamis  (18/2) semakin membesar, harapan pemangkasan yang lebih agresif sebanyak 50 basis poin juga mulai muncul di pasar.

Pemangkasan tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia akan memperbaiki prospek pertumbuhan ekonomi domestik sehingga pada akhirnya akan mendorong penguatan mata uang rupiah ke depannya lebih tinggi.  Mata uang dolar AS secara umum masih diburu pelaku pasar uang global, sentimen di negara berkembang belum sepenuhnya di tengah masih melambatnya perekonomian global.

Diharapkan, kebijakan-kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah serta kebijakan Bank Indonesia mengenai besaran BI rate sesuai dengan harapan pelaku pasar keuangan sehingga dapat menjaga stabilitas keuangan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pemerintah terus mendukung upaya penyesuaian tingkat suku bunga acuan, yang saat ini tren globalnya sedang bergerak turun.  Perbaikan kita coba didorong supaya arah tingkat suku bunga turun.  Dengan adanya tren penurunan suku bunga acuan di dunia, pemerintah melihat adanya ruang untuk melakukan pembenahan agar suku bunga tidak lagi memberatkan masyarakat. [Sugeng R]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*