Rabu Siang, Rupiah Melemah ke Posisi Rp  13.161/USD


shadow

Financeroll – Laju nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu (11/3)  pagi hingga siang bergerak melemah sebesar 78 poin menjadi Rp 13.161 dibandingkan posisi sebelumnya Rp 13.083 per dolar AS.  Kurs  rupiah secara beruntun tertekan terhadap mata uang utama Amerika Serikat, yakni dolar AS. Penguatan dolar AS seiring dengan besarnya ekspektasi pelaku pasar uang terhadap kenaikan suku bunga di Amerika Serikat.

Prospek kenaikan suku bunga Bank Sentral AS (Fed fund rate) telah memicu kenaikan volatilitas mata uang global, terutama di negara-negara berkembang.  Penguatan dolar AS merupakan spekulasi kenaikan Fed fund rate di bulan Juni, ekspektasi yang lebih cepat dibanding sebelumnya di bulan September pada tahun ini setelah data tenaga kerja AS cukup solid serta serangkaian komentar pejabat the Fed.

Selain itu, melemahnya mata uang negara-negara berkembang, termasuk rupiah juga akibat belum adanya kepastian pembicaraan utang Yunani, situasi itu menambah katalis positif bagi dolar AS.  Faktor utama pelemahan rupiah masih didorong sentimen global, sementara dari dalam negeri masih cukup kondusif.

Fundamental ekonomi Indonesia yang masih cukup stabil dapat membuat rupiah dalam jangka menengah-panjang berpotensi kembali terapresiasi.  Rupiah akan bergerak sesuai dengan fundamental ekonomi Indonesia dalam jangka menengah-panjang. Setelah sentimen the Fed memudar, menurut dia, investor akan kembali masuk ke pasar berisiko karena imbal hasil yang ditawarkan masih cukup atraktif.  Sebagai informasi, asumsi makro dalam APBN-P 2015 yang telah disahkan melalui sidang paripurna di antaranya pertumbuhan ekonomi 5,7%, laju inflasi 5,0% dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS Rp 12.500 masih dapat dicapai. [geng]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*