PT Waskita Karya Pertimbangkan Pinjaman Perbankan Sekitar Rp3,85 Triliun


shadow

Financeroll – Perusahaan konstruksi milik negara, PT Waskita Karya (Persero) Tbk. tengah mempertimbangkan pinjaman perbankan sekitar Rp3,85 triliun untuk mendanai proyek jembatan Penajam di Kalimantan.

Direktur Operasi Waskita Karya Dessy Aryani mengatakan porsi pinjaman perbankan tersebut mencapai sekitar 70% dari total kebutuhan dana investasi Rp5,5 triliun. Tapi belum diputuskan bank mana.

Berdasarkan laporan keuangan emiten berkode saham WSKT per kuartal III/2014, utang bank jangka pendek perusahaan mencapai Rp1,99 triliun yang berasal dari pihak berelasi dan pihak ketiga.

Pihak berelasi tersebut antara lain lembaga keuangan pelat merah seperti Indonesia Eximbank senilai Rp736 miliar, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Rp611,11 miliar, dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Rp98,64 miliar.

Sementara itu, pihak ketiga antara lain PT BPD Jawa Barat dan Banten Tbk. Rp249,73 miliar dan PT Bank Panin Tbk. Rp300 miliar. Dengan demikian, pinjaman yang diperoleh WSKT paling banyak berasal dari bank BUMN.

Di arus kas dari aktivitas pendanaan, WSKT mencatat penerimaan dari pinjaman perbankan senilai Rp10,61 triliun serta pembayaran pinjaman sebesar Rp9,49 triliun.

Selain pinjaman perbankan, WSKT juga akan menggunakan ekuitas dengan porsi 30% untuk mendanai proyek jembatan yang menghubungkan Samarinda dan Balikpapan tersebut. Ekuitas perusahaan sendiri mencapai sekitar Rp2,4 triliun per September 2014.

Tol jembatan Penajam diusulkan oleh konsorsium WSKT-BUMD Kabupaten Penajam-BUMND Kota Balikpapan-BUMND Provinsi Kalimatan Timur sebagai pemrakarsa.

Sebagai gambaran, rencana pembangunan jembatan Penajam tersebut sudah muncul sejak Menteri BUMN masih dijabat oleh Dahlan Iskan. Panjang jembatan tersebut diperkirakan mencapai 5,4 km.

Sebelumnya, proyek jembatan yang pernah digarap oleh Waskita Karya antara lain Jembatan Kapuk Naga (Jakarta Utara), Jembatan Brantas (Kalimantan), Jembatan Merah Putih (Ambon), Jembatan Padolo serta Jembatan Sori Lan (Nusa Tenggara Barat), dan Jembatan Siak (Pekanbaru).

Berdasarkan catatan WSKT membidik perolehan kontrak baru Rp20,8 triliun dan nilai kontrak berjalan Rp16,7 triliun pada tahun ini. Sementara itu, belanja modal yang dianggarkan perseroan mencapai Rp1,8 triliun, melonjak 111,76% dari tahun lalu Rp850 miliar.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*