PT Pembangunan Perumahan Angarkan Belanja Modal Rp1,8 Triliun


shadow

Financeroll – Perusahaan konstruksi pelat merah PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. menganggarkan belanja modal pada tahun depan sebesar Rp1,8 triliun.

Direktur Keuangan PTPP mengungkapkan alokasi belanja modal (capital expenditure/capex) melonjak hingga 286,26% dari tahun ini sebesar Rp466 miliar.

Capex dianggarkan Rp1,8 triliun, didominasi untuk proyek properti sekitar Rp800 miliar.

Meskipun suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI Rate meningkat 25 bps menjadi 7,75%, pihaknya masih optimistis tidak akan berpengaruh besar pada bisnis properti. Pasalnya, backlog sektor properti masih cukup tinggi sehingga dipastikan bisnis ini masih terus berkembang.

Selain dari proyek properti, PTPP juga membidik proyek-proyek lain terutama di sektor pembangkit, jalan tol, pelabuhan dan proyek-proyek lainnya.

Tahun depan, PTPP akan menggenjot perolehan kontrak baru dapat tumbuh 25% menjadi Rp27,5 triliun dari tahun ini yang mencapai Rp22 triliun. Porsinya untuk proyek pemerintah naik menjadi 35%, sisanya 65% proyek BUMN dan swasta.

Alokasi belanja modal tahun depan akan diperoleh dari kas internal 50% atau mencapai Rp900 miliar. Sisanya diperoleh dari dana internal baik dari pinjaman perbankan maupun penerbitan surat utang.

Pendanaan belanja modal, salah satunya berasal dari obligasi yang akan diterbitkan pada kuartal I atau awal kuartal II/2015.

Penawaran Umum Berkelanjutan I (PUB) Tahap II sebesar Rp300 miliar, awalnya direncanakan akan diterbitkan pada akhir tahun ini. Namun, perseroan memutuskan untuk menunda hingga tahun depan.

PUB tersebut merupakan rangkaian dari obligasi berkelanjutan PTPP sebesar Rp1 triliun. Sebelumnya, PTPP telah menerbitkan PUB I Tahap I sebesar Rp700 miliar.

Beberapa waktu lalu, PTPP telah menerbitkan surat utang jangka menengah (medium term notes/MTN) sebesar Rp300 miliar dengan tenor 3 tahun. Meskipun batal menerbitkan obligasi, pihaknya masih mendapatkan suku bunga yang cukup murah yakni 9,8% pada penerbitan MTN tersebut.

Obligasi melihat tren rate, di kuartal 1 atau 2 tahun depan, kemarin memutuskan untuk MTN dan masih dapat bunga murah.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*