Produksi Baja Untuk Mobil Hybrid, KRAS Berusaha Rebound

Produksi Baja Untuk Mobil Hybrid, KRAS Berusaha Rebound

Dalam rangka memenuhi pasokan kebutuhan di sektor otomotif. Tahun ini PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) menargetkan peningkatan produksi baja lembaran mencapai 10 persen dari 1 juta ton kebutuhan baja nasional atau sebesar 100 ribu ton. Dalam tiga tahun, mereka menargetkan pangsa pasar mereka bisa naik sekitar tiga kali lipat.

Sebagai informasi, sampai tahun 2013 pangsa pasar KRAS baru mencapai 7% dan dalam tiga tahun ke depan ditargetkan bisa mencapai 20%. Untuk tahun ini sendiri, KRAS menargetkan pengusaan pasar mereka di segmen otomotif bisa menembus 10%.  Saat ini, volume kebutuhan baja untuk otomotif mencapai 1 juta ton. Artinya secara volume, KRAS menargetkan bisa menjual 100.000 ton baja ke sektor otomotif selama 2014.

Untuk meningkatkan pangsa pasar otomotif, pihaknya mengincar dua jenis mobil yang dinilai punya pasar yang bagus. Keduanya adalah mobil low cost green car (LCGC) dan mobil niaga.

LCGC dipilih karena saat ini membutuhkan baja lokal untuk memenuhi syarat TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri), mobil LCGC diharuskan sebanyak mungkin menggunakan komponen buatan dalam negeri. Sehingga membuka peluang bagi perseroan untuk memasok baja ke produsen mobil jenis ini.

Namun untuk meningkatkan kapasitas produksi ini, perlu banyak investasi yang masuk ke Indonesia, termasuk investasi pada sektor otomotif sehingga semakin banyak produsen otomotif yang menyerap baja dalam negeri.

Dari kondisi fundamental saat ini, KRAS tidaklah cukup menggembirakan. Fundamental KRAS masih dirasa riskan jika menghubungkan dengan ekspansi yang dilakukan KRAS. Pada laporan keuangan pada kuartal III 2013, terlihat arus kas yang menurun selama 6 bulan terakhir dan besaran net profit margin (NEM) yang bertanda minus.

Hal ini menunjukkan strategi penetapan harga penjualan yang diterapkan perusahaan dan kemampuannya untuk mengendalikan beban usaha terbilang mengecewakan sehingga perusahaan dinilai tidak efisien dalam mengeluarkan biaya-biaya sehubungan dengan kegiatan operasinya.

Indikator profitabilitasnya juga kurang menggembirakan dimana pada posisi saat ini KRAS tercatat bernilai -0.55% dan -1,26% untuk ROA dan ROE, perusahaan ini dinilai kurang profitable di mata investor.

Sementara itu, pada pergerakan saham KRAS di lantai bursa pada perdagangan hari ini (19/2/14). KRAS terpantau dibuka flat di level 490 atau sama dengan harga pembukaan perdagangan kemarin. secara teknikal, KRAS masih tunjukan potensi untuk lepas dari masa konsolidasinya.

Indikator MACD berusaha masuk ke area positif dengan penguatan yang perlahan, stochastic bergerak menguat menuju area 80%, sementara RSI mulai mendatar di area tengah. Dengan kondisi seperti ini, KRAS memang masih menunjukan potensinya untuk menguat dan keluar dari tren konsolidasi. Kisaran support berada pada 488 sementara resistance berada pada 499. 

Regi Fachriansyah/Junior Analyst Equity Research at Vibiz Research

Editor: Jul Allens


(Sumber : http://vibiznews.com/feed/ )

Speak Your Mind

*

*