Presiden Joko Widodo Optimistis Rupiah Di Bawah Rp13.000


shadow

Financeroll – Pemerintah berharap penguatan nilai tukar rupiah terus berlanjut seiring peningkatan investasi langsung dan portofolio, serta bergulirnya proyek APBN.

Presiden Joko Widodo optimistis kurs rupiah akan terus menguat ke posisi di bawah Rp13.000 per dolar Amerika Serikat. Kendati demikian, Jokowi mengakui pergerakan nilai tukar Garuda tidak terlepas dari ekonomi global, terutama kebijakan AS.

“Rupiah juga sama terus menguat, saat ini sedikit di bawah Rp13.000 dan ini juga menunjukkan kepercayaan ekonomi ke depan lebih baik,” tuturnya di gedung Bursa Efek Indonesia.

Berdasarkan Bloomberg Dollar Index, rupiah hari ini ditutup melemah 0,21% ke Rp12.987 per dolar AS setelah dibuka turun tipis 0,08% ke Rp12.970 per dolar AS. Namun, rupiah terapresiasi dibandingkan kurs pada Rabu (1/4) yang mencapai Rp13.048 per dolar AS.

“Rupiah akan cenderung bergerak ke arah yang lebih stabil. Apalagi mulai bulan ini, pembangunan infrastruktur sudah banyak yang dimulai,” imbuh presiden.

Jokowi optimistis rupiah akan kembali stabil seiring bergulirnya investasi dalam bentuk penanaman modal langsung domestik maupun asing, investasi portofolio, dan investasi pemerintah dalam bentuk belanja modal untuk proyek-proyek infrastruktur.

“APBN mulai bulan ini bergerak uangnya mulai keluar, pertumbuhan ekonomi itu akan naik sedikit demi sedikit. Kemudian juga minat investasi yang semakin besar juga akan memberikan kepercayaan rupiah akan semakin menguat,” tuturnya.

Pemerintah, imbuh Jokowi, berkomitmen untuk meneruskan perbaikan struktural seperti penyederhanaan perizinan, pembangunan infrastruktur, dan perbaikan kebijakan.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*