Pre Opening: IHSG Diperkirakan Mixed, Cenderung Menguat

Pre Opening: IHSG Diperkirakan Mixed, Cenderung Menguat

Pre Opening: IHSG Diperkirakan Mixed, Cenderung MenguatFinanceroll – Pada perdagangan hari ini, Kamis (23/1)  terbuka  peluang IHSG menguat dengan kecenderungan mixed dan   yang dapat direkomendasikan adalah Trading Buy dengan saham-saham yang dapat diperhatikan antara lain:  ADRO, BBCA dan INDF.

Pada perdagangan diperkirakan IHSG akan berada pada support 4430-4465 dan resistance 4484-4492. Berpola menyerupai three white soldier dekati upper bollinger bands (UBB). MACD uptrend dengan histogram positif yang memanjang. RSI, William’s %R, dan Stochastic mencoba bertahan uptrend.

IHSG sempat berada di kisaran target support (4429-4443) sekaligus sempat juga berada dan berakhir di kisaran target resisten (4465-4487). Utang gap 4435-4440 telah tertutupi. Tampaknya IHSG mencoba bertahan di zona hijau dengan memanfaatkan sentimen yang ada meski juga diterpa aksi profit taking.

Tercatat IHSG kemarin ditutup naik 24,99 poin (+0,56%) ke 4.477,49 dengan asing tercatat melakukan net buy di pasar reguler sebesar Rp280 miliar dengan saham yang paling banyak dibeli antara lain:  INDF, BBRI, BMRI, UNTR, dan LPKR. Mata uang rupiah terdepresiasi 12.143 per Dollar AS.  Secara teknikal, kenaikan kemarin membuat berakhirnya konsolidasi pada IHSG, resistance level di 4.451 menjadi support level, selanjutnya resistance level berada di 4.592.

Tak ketinggalan, menghijaunya bursa saham Asia turut memberikan tambahan angin segar sehingga IHSG masih dapat menguat di tengah kekhawatiran adanya aksi profit taking. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4477,49 (level tertingginya) di akhir sesi 2 dan menyentuh level 4437,06 (level terendahnya) di awal sesi 1 dan berakhir di level 4477,49. Volume perdagangan turun dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett buy dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan net sell.

Di sisi lain, pada perdagangan Rabu (22/1)  Indeks Dow Jones ditutup turun 41,10 poin (-0,25%) ke 16.373,34 di tengah Wall Street menemukan sedikit kejelasan sehubungan dengan hasil kinerja kuartal keempat dari perusahaan seperti Texas Instruments, Norfolk Southern, dan International Business Machines.  Minyak light sweet diperdagangkan di level US$97 per barel di New York di tengah spekulasi bahwa data pemerintah AS akan menunjukkan penurunan persediaan minyak.

Indeks di bursa Wall Street kembali ditutup mix, dimana indeks Dow Jones melemah sedangkan indeks S&P500 menguat. Pergerakan indeks yang variatif tersebut disebabkan oleh laporan keuangan emiten yang beragam. Sebanyak 25 emiten dalam indeks S&P500 merilis laporan keuangannya kemarin. Dari 86 emiten anggota indeks S&P500 yang telah merilis laporan keuangan hingga saat ini, sebanyak 65% membukukan pendapatan yang melebihi proyeksi dan sebanyak 70% mencatatkan laba yang melebihi estimasi.

Masih kuatnya daya beli pada saham-saham pertambangan sehingga membuat laju saham-sahamnya masih berada di zona hijau, terutama setelah rilis kenaikan proyeksi IMF terhadap pertumbuhan ekonomi global sebesar 3,7% yang berimbas pada

Sementara itu, tingkat pengangguran di UK turun pada level 7,1%. Minutes dari pertemuan Bank of England menyatakan tidak melihat perlunya menaikkan tingkat suku bunga dalam waktu dekat meskipun tingkat pengangguran turun pada level 7%. Pasar menantikan data awal indeks PMI manu faktur China bulan Januari, yang akan mengindikasikan kondisi dari sektor manufaktur terhadap pertumbuhan ekonomi. Indeks PMI area euro bulan Januari diperkirakan naik pada level 52,4 dari 52,1.  [geng]

facebookgoogle_plusredditpinterestlinkedinmail


(Sumber : http://financeroll.co.id/feed/ )

Speak Your Mind

*

*