Pertumbuhan Pendapatan Tak Sejalan Dengan Laba, Saham KIJA Jenuh Beli

Di akhir tahun 2013, PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) memang membukukan kinerja pendapatan yang gemilang. Pendapatan naik dari Rp 1,4 triliun di tahun 2012 menjadi Rp 2,74 triliun di 2013 atau meningkat hingga 95,71%. Namun jika melihat kebawah pada pos laba, KIJA justru tunjukaan kemerosotan hingga 73,45% dari tahun 2012 sebesar Rp 380 miliar menjadi hanya Rp 100,89 miliar saja di tahun 2013.

Kemerosotan laba ini antara lain disebabkan karena tahun 2013 KIJA mengembangkan kavling industri Cilegon dengan standard factory building (SFB) dimana biaya pembangunannya lebih besar daripada kavling industri biasa. Hal ini terlihat dari besaran nilai beban pokok pendapatan yang naik hingga 190,46% dari sebelumnya hanya Rp 540 miliar, menjadi Rp 1,57 triliun.

Kemudian di tahun 2013, nilai beban keuangan juga turut menggerus nilai laba. Beban keuangan di tahun  2012 yang tercatat sebesar Rp 208,24 miliar naik menjadi Rp 690,73 miliar di tahun 2013 atau dengan kata lain meningkat sebesar 231,70%.  

Secara pertumbuhan pendapatannya, KIJA memang perlu di apresiasi karena berhasil menumbuhkan recurring income hingga 2.575,1% dari tahun sebelumnya. hal ini dikarenakan di tahun 2013, KIJA mulai mengoperasikan power plant di bekasi yang mendatangkan pendapatan berulang sebesar Rp 1,06 triliun, atau berkontribusi 38,68% terhadap total pendapatan KIJA di 2013. Namun membengkaknya pengeluaran KIJA membuat nilai laba menjadi kurang menarik bagi investor.

Tahun ini diperkirakan recurring income akan mempertahankan kinerja KIJA. Hal ini disebbkan karena di 2014 ini perseroan mulai menurunkan target marketing sales menjadi sebesar Rp 1.2 triliun saja atau menurun 40% dari perolehan marketing sales 2013 sekitar Rp 2 triliun. ditambah lagi, tahun ini dikabarkan perseroan akan membangun mall yang bekerja sama dengan Plaza Indonesia dan beberapa pengembang hotel.

Di bursa sham, KIJA hari ini bergerak cenderung melemah dengan dibuka turun ke Rp 252 per saham. dan hingga berita ini dibuat, harga saham KIJA sudah kembali alami pelemahan 2 poin dari level pembukaan pagi tadi ke Rp 250.

Dari segi teknikal, KIJA masih berkonsolidasi setelah tren pelemahan sempat tertahan pada perdagangan kemarin. indikator MACD membentuk death cross, berkebalikan dengan stochastic yang membentuk golden cross. RSI masih di kisaran jenuh beli dan menandakan tren pelemahan masih bisa berlanjut. Dengan kondisi ini diperkirakan harga masih akan bergerak konsolidasi pada kisaran support Rp 245 hingga resistance Rp 255. 

 

Adam Nugroho/Junior Analyst Equity Research at Vibiz Research/VM/VBN

Editor: Jul Allens


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*