Perdagangan Valas Di Buka Flat Pada Sesi Asia

shadow

currencyweathervan_1817597b3Financeroll – Pada perdagangan valuta asing di hari Selasa(24/06) Sebuah kelangkaan pada data resmi membuat perdagangan mata uang datar pada awal sesi Asia, meskipun peristiwa di Irak dan pertanyaan yang sedang berlangsung atas kebijakan moneter global telah berikan ruang yang luas untuk volatilitas.

Selama berlangsungnya perdagangan di sesi pagi Asia, AUDUSD diperdagangkan menguat 0.01% di level 0.9425, USDJPY melemah 0.03% di level 101.90, dan EURUSD melemah 0.01% di level 1.3602.

Semalam, dolar merosot terhadap sebagian besar mata uang utama pada Senin karena euro pulih dari output lemahnya data Eropa, sementara para pemberontak Irak meningkat mengimbangi data perumahan AS yang positif.

Pada wilayah zona euro, indeks PMI sektor Manufaktur untuk bulan Juni telah jatuh ke level rendah 6 bulan menjadi 52.8, dari 53.5 di bulan Mei.

Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi mengatakan pada akhir pekan bahwa suku bunga akan tetap rendah untuk sementara waktu. Dia menambahkan juga bahwa pembelian aset besar-besaran masih bagian dari bank sentral meskipun otoritas moneter perlu melihat ekspektasi inflasi memburuk sehingga meluncurkan program pelonggaran kuantitatif yang segar.

ECB memangkas suku bunga  rekor terendah dan meluncurkan serangkaian langkah-langkah untuk meningkatkan pinjaman kepada perusahaan awal bulan ini, dalam upaya untuk mencegah ancaman deflasi di kawasan euro dan menopang pemulihan.

Sementara itu, dolar naik sebelumnya pada data perumahan-sektor AS optimis.

National Association of Realtors melaporkan sebelumnya bahwa penjualan rumah yang bekas telah menyentuh 4.89 juta pada bulan Mei, naik 4,9% dari 4,66 juta direvisi tingkat April dan di atas panggilan pasar untuk 4.730.000 unit.

Di tempat lain, Markit Ekonomi melaporkan bahwa PMI manufaktur AS naik menjadi 57,5 ​​pada Juni dari 56,4 pada Mei, mengalahkan panggilan pasar untuk 56,1 membaca.

Namun, Kekhawatiran geopolitik membuat greenback melunak.

Sebuah pemberontakan Sunni di Irak memicu permintaan safe haven untuk emas, karena kekhawatiran terus bertahan AS akan menjadi semakin terlibat dalam konflik, yang bisa mengancam pemulihan.

Emas sering dilihat sebagai permintaan safe-haven di kalangan investor khawatir atas isu-isu geopolitik, dan logam mulia cenderung terbalik terhadap greenback.

Indeks Dolar,  telah diperdagangkan flat di level 80.35.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*