Penyaluran Kredit Meningkat, Laba Bersih Commonwealth Indonesia Rp 206 Miliar

shadow

commonwealth bank

Financeroll –  Anak usaha  Commonwealth Bank Australia (CBA) Group,  PT Bank Commonwealth Bank Indonesia,  mencatatkan kenaikan laba bersih hingga sekitar 127% pada sepanjang tahun lalu menjadi Rp 206 miliar. Pertumbuhan laba bersih tersebut antara lain ditunjang oleh pertumbuhan kredit yang meningkat 35,2% dengan total penyaluran kredit pada tahun lalu sebesar Rp 13,5 triliun.   

Sementara itu, Presiden Direktur Commonwealth Bank Indonesia Tony Costa mengatakan, pihaknya berhasil menutup kinerja keuangan pada tahun lalu dengan sangat baik. Pada tahun lalu. Commonwealth Indonesia berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 206 miliar, tumbuh 127% dibandingkan tahun 2012 lalu sebesar Rp 91 miliar.   Kinerja ini dicapai di tengah situasi pasar yang penuh tantangan. Dengan adanya tekanan di pasar global dan likuiditas yang semakin ketat, perseroan  tetap mampu mempertahankan pertumbuhan dan membukukan kinerja keuangan yang kuat.

Lebih lanjut  Tony menambahkan,  sepanjang tahun lalu, pihaknya telah membukukan penyaluran kredit sebesar Rp 13,5 triliun, tumbuh sekitar 15,2% dibandingkan 2012 lalu. Pertumbuhan kredit  terjadi pada seluruh segmen pasar utama kredit perseroan, terutama pada penyaluran kredit komersial yang tumbuh sebesar 81%.    Sementara itu, penyaluran kredit Usaha Kecil Menengah (UKM) tumbuh 34,1% dan kredit konsumen tumbuh 19,8%.

Sejalan dengan itu, Direktur Retail & Business Banking Ian Whitehead menyampaikan, saat ini, kredit produktif Commonwealth Bank Indonesia sebesar 70,5% dari total portofolio kredit Bank. Beberapa faktor yang turut mendukung pertumbuhan ini, diantaranya  pertumbuhan nasabah sebesar 20% per tahun, komitmen investasi dalam platform teknologi untuk terus meningkatkan efisiensi operasional dan standar layanan, serta meningkatnya investasi untuk pelatihan staff sebesar 39%.

Di sisi lain,  pertumbuhan kredit perseroan   juga didukung oleh pengelolaan risiko yang baik, dengan tingkat rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) yang rendah yakni dikisaran 0,72%, atau jauh di bawah rata-rata industri. [geng]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*