Penjualan Minyak Sawit Sampoerna Turun, SGRO Mampu Rebound Teknikal

Sebagaimana emiten sawit lainnya, PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) juga mengalami tekanan di tahun 2013. Perseroan mengalami penurunan laba hingga 63,79% dari sebelumnya Rp 366 miliar menjadi hanya Rp 120 miliar. penurunan ini di sebabkan antara lain karena menurunnya penjualan miyak sawit sebesar 15,96% di tahun 2013.

Penjualan minyak sawit dari yang sebelumnya mencapai Rp 2,86 triliun turun menjadi RP 2,4 triliun di tahun 2013. Penurunan penjualan minyak sawit yang memberi kontribusi sebesar 94% dari total pendapatan SGRO secara lengsung memberi tekanan kinerja di tahun 2013 lalu. Total pendapatan menurun menjadi Rp  2,5 triliun atau menurun sebesar 14,25% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 2,9 triliun.

Penurunan pendapatan juga dibarengi dengan penurunan nilai beban pokok yang menjadi Rp 2,062 triliun atau menurun sebesar 5,96% dari tahun sebelumnya sebesar RP 2,19 triliun. hal ini menunjukan bahwa operasional SGRO selama 2013 juga mengalami penurunan.

Melihat nilai kewajibannya, di tahun 2013 DER SGRO mengalami peningkatan menjadi 67,22% dari yang sebelumnya sebesar 55,15%. Hal ini disebabkan karena total nilai liabilitas SGRO sepanjang 2013 lalu meningkat sebesar 23,34% menjadi  Rp 1,8 triliun. peningkatan nilai kewajiban ini menyebabkan peningkatan nilai beban keuangan  menjadi Rp 64 miliar sehingga nilai margin laba mengalami penurunan menjadi 4,70% dari yang sebelumnya 11,26%.

Sementara di bursa saham, hari ini SGRO justru mampu melesat dengan dibuka pada level Rp 2.100 atau naik 15 poin dari penutupan hari sebelumnya pada Rp 2.085. kemudian hingga berita ini dibuat harga berada pada level Rp 2.145 dan sempat mencapai level tertinggi pada Rp 2.160.

Secara teknikal, SGRO memang tunjukan potensi rebound dengan posisi harga yang berada jauh di bawah MA5. Namun indikator RSI dan Stochastic yang bergerak turun masih memberatkan laju rebound SGRO pada hari ini. dengan kondisi ini, diperkirakan SGRO secara normal masih akan bergerak pada kisaran support Rp 2.030 hingga resistance Rp 2.150. 

 

Adam Nugroho/Junior Analyst Equity Research at Vibiz Research/VM/VBN

Editor: Jul Allens


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*