Pemerintah Klaim Stok Pangan Aman Namun Harus Mewaspadai Inflasi dari Non-Pertanian

shadow

stok pangan adilsiregar 29 www.financeroll.co.id imagesFinanceroll – Meski mengklaim stok pangan berada di titik aman menjelang bulan puasa, pemerintah diminta mewaspadai faktor-faktor pemicu inflasi lain yang berasal dari sektor non-pertanian.

Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia mengemukakan, beberapa momen lain yang terjadi bersamaan dengan datangnya bulan puasa patut menjadi perhatian pemerintah agar inflasi terkendali, misalnya kenaikan TDL.

Dampak kenaikan tarif dasar listrik (TDL) itu langsung ke bahan makanan dan makanan cepat saji. Mie instan misalnya, itu harganya terus naik.

Seperti diketahui, Kementerian ESDM melalui Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan menetapkan kenaikan TDL yang berlaku mulai 1 Mei 2014.

Selain TDL, diingatkan agar pemerintah memperhatikan nilai rupiah. Sejak awal 2014, rupiah berada pada level lemah terhadap dolar.

Ini sepertinya berlangsung sepanjang tahun, karena rupiah sekarang demand-nya tinggi, untuk pembayaran utang. Nilai rupiah akan terbantu jika presiden terpilih nanti mampu memberikan optimisme bagi pasar, sehingga banyak investor masuk.

Momen lain yang juga tiba bersamaan dengan bulan puasa yaitu tingginya demand atas transportasi. Hal ini dinilai juga harus menjadi perhatian pemerintah. Pada April 2014, sektor transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami inflasi 0,2% dan menyumbang 0,04% inflasi keseluruhan.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan, hingga saat ini inflasi masih terkendali.

Pasalnya, laporan pertanian menunjukkan kondisi bagus, dan distribusi barang produksi akan segera membaik karena Kementerian Pekerjaan Umum (Kemenpu) sedang memperbaiki jalur pantura yang rusak. Telah mengingatkan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian untuk mewaspadai inflasi barang-barang non-pertanian.

Berdasarkan data publikasi BPS, pada April lalu terjadi deflasi yang didorong oleh penurunan harga dan indkes beberapa kelompok pengeluaran yaitu kelompok bahan makanan 1,09% dan kelompok sandang 0,25%. Adapun tingkat inflasi Januari-April adalah 1,39% dan year-on-year sebesar 7,25%.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung mengakui bahwa memasuki bulan puasa, inflasi merupakan tantangan tersendiri bagi pemerintah.

Memang ada challenge untuk masalah inflasi khususnya pada ramadhan nanti di bulan Juni, Juli, dan lebaran. Bersamaan juga dengan liburan sekolah. Kita tau liburan selalu saja menyebabkan inflasi naik, dan pendaftaran sekolah tahun ajaran baru. Itu juga selalu saja (menyebabkan) terjadinya peningkatan inflasi.

Senin kemarin, CT bersama Mendag M Lutfi dan sejumlah pejabat terkait melakukan Rapat Koordinasi Pangan, membahas kestabilan harga komoditas bahan pokok menjelang bulan puasa. CT dan Lutfi menyampaikan, pemerintah berupaya sekeras mungkin untuk menjaga agar lonjakan kenaikan harga tidak terlalu signifikan.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*