PBoC Suntikan Uang Tunai Kembali Ke dalam Sistem Perbankan

shadow

Financeroll – Bank sentral China menyuntikkan kembali jumlah terbesar uang tunai ke sistem keuangan dalam satu hari di hampir 19 bulan terakhir pada Selasa. Hal ini menandakan bahwa kekhawatiran sedang tumbuh di Beijing, terutama tentang arus keluar modal menyusul melemahnya mata uang yuan. Suku bunga jangka pendek dan imbal hasil obligasi di ekonomi terbesar kedua dunia ini telah melonjak dalam seminggu terakhir, menyusul keputusan mendadak oleh otoritas Tiongkok untuk mendevaluasi yuan pekan lalu.

Karena perlambatan ekonomi China terus berlanjut dan bank sentral menghabiskan lebih cadangan devisa untuk mencegah yuan dari jatuh bebas, maka Beijing perlu mengambil langkah-langkah yang lebih tegas untuk menjaga dana untuk biaya “flush” dan pinjaman berbunga rendah, seperti dengan memotong persyaratan cadangan bank, demikian kata para analis mengatakan . Bank Rakyat Tiongkok telah menjual beberapa kepemilikan dolar untuk mencegah yuan tergelincir lebih lanjut terhadap dolar.

Dalam operasi pasar uang hari Selasa, Bank Rakyat Tiongkok menawarkan 120 miliar yuan, dengan janji dibeli kembali dalam tujuh hari, atau reverse repo, yang merupakan pinjaman jangka pendek untuk pemberi pinjaman komersial di pasar uang. Suntikan dana ini menandai suntikan terbesar untuk produk jenisnya sejak 28 Januari 2014, ketika PBOC menawarkan 150 miliar yuan melalui reverse repos 14 hari. “arus keluar modal terkait dengan melemahnya yuan baru-baru ini dan hari ini memaksa PBOC untuk memberi jawaban terhadap kondisi pengetatan likuiditas,” kata Suan Teck Kin, ekonom di United Overseas Bank di Singapura.

Atas sinyal pelarian modal tersebut, suku bunga pasar uang jangka pendek telah meningkat tajam sejak Beijing tiba-tiba melakukan penyesuaian nilai mata uang dengan mendevaluasi yuan terhadap dolar sebesar 1,9% minggu lalu. Rata-rata tertimbang dari tingkat repo overnight, ukuran patokan biaya pinjaman jangka pendek antara bank-bank komersial, sekarang ada di level 1,72%, naik dari 1,57% pada malam saat dilakukan devaluasi yuan.

“Sementara langkah PBOC dimaksudkan untuk meredakan kekhawatiran orang tentang pengetatan likuiditas, perbaikan yang cepat tersebut tidak dapat menggantikan solusi yang lebih efektif seperti memotong persyaratan cadangan bank,” kata Liu, menambahkan. Ia mengharapkan PBOC untuk menurunkan rasio persyaratan cadangan, yang menentukan tingkat pemberi pinjaman tunai harus parkir di bank sentral pengendalian risiko, pada akhir kuartal ini.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*