Orang Eropa Anggap Uang Kertas Tidak Sehat

shadow

MasterCard - Dirty CashDua per tiga orang Eropa percaya bahwa uang kartal itu kotor dan tidak hiegienis. Meski demikan, hanya satu per lima dari mereka yang mencuci tangan setelah memegang uang tunai

FINANCEROLL – Sebuah penelitian terbaru dari MasterCard menunjukkan bahwa meskipun terdapat kesadaran bahwa memegang uang kartal baik kertas maupun koin atau buku rekening merupakan suatu hal yang tidak higenis dan kotor, hanya satu dari lima orang mencuci tangan mereka setelah memegangnya.

Penelitian ini dilakukan oleh Toluna mewakili MasterCard selama periode Maret-April 2014. Penelitian ini melibatkan 9.923 orang Eropa diatas 18 tahun dan disurvei di seluruh Eropa yaitu di negara-negara Inggris, Jerman, Prancis, Spanyol, Denmark, Polandia, Turki, Yunani, Hongaria, Rumania, Republik Ceko dan Kroasia. Titik tekan dalam penelitian ini adalah menyoroti kebiasaan buruk orang-orang Eropa saat menggunakan uang kartal yang kotor. Lebih jauh di ungkapkan dalam penelitian ini bahwa tiga per empat orang Eropa berhati-hati ketika memegang uang kartal, karena kuman yang terdapat di uang tersebut. Namun, penelitian ini ternyata menunjukkan bahwa kita justru hanya mencuci tangan setelah melakukan hal lain seperti memegang binatang (46%) atau melakukan perjalanan dengan transportasi publik (36%).

Penelitian yang dimulai sejak 2013 menyoroti bahwa terdapat 26.000 bakteria di setiap buku rekening bank dan uang kartal yang berpotensi membahayakan kesehatan kita. Sementara para responden di survey pada tahun 2014 menyadari adanya potensi bahaya kesehatan ketika memegang uang kartal. Sayangnya, terdapat gap yang cukup signifikan antara orang-orang Eropa yang percaya bahwa memegang uang kartal merupakan suatu hal yang kotor dengan respondek yang tidak peduli. Di Hongaria dan Prancis tercatat memiliki gap tertinggi dimana walau pun mereka sadar bahaya yang dihadapi tetapi mereka memiliki kemungkinan mencuci tangan yang cukup kecil.

Terkait dengan keengganan untuk menghentikan kebiasaan dalam menggunakan uang kartal, psikolog Donna Dawson menyoroti; “Uang” – dalam bentuk uang kertas dan koin –merupakan bentuk dari kekuatan ekonomi dan kesuksesan yang kita miliki; maka dari itu sulit bagi orang untuk melihat hal-hal negative berkaitan dengan uang. Kita mungkin menyadari bahwa terdapat kuman di uang, tetapi kita tidak menghubungkan penyakit tersebut kedalam cara kita menangani uang.

Hampir sama seperti kekhawatiran kita akan kuman dari udara yang kita hirup, kita tidak dapat melihatnya dan karena itu kita tidak  dapat mengontrolnya. Seperti contohnya adalah kuman-kuman yang tidak dapat kita lihat. Empat puluh persen (40%) dari mereka yang disurvei menyadari bahwa mereka tidak memiliki kendali atas siapa yang memegang uang mereka sebelumnya dan juga konsekuensinya, banyak dari mereka juga tidak berusaha untuk berpikir tentang tindakan prefentif, dengan 38% mengakui hal tersebut. Fakta bahwa uang kotor akan membuat kita khawatir selama beberapa saat, tetapi kekhawatiran tersebut akan dengan cepat menjadi prioritas kekhawatiran paling rendah dibandingkan yang lain.

Penemuan tambahan dari penelitian MasterCard menyoroti bahwa hampir 4 dari 10 (37%) orang Eropa mengklaim mereka bersedia untuk melakukan setidaknya satu perubahan kecil di dalam kehidupan mereka sehari-hari dalam tujuan untuk lebih higenis, dengan mayoritas dari mereka mengatakan  akan lebih memilih menggunakan kartu atau pembayaran contactless sehingga lebih higenis.

Dr Jim O’Mahony, dosen Biological Sciences di The Cork Institute of Technology, Irlandia mengatakan; “Hubungan antara uang dengan higenis bukan suatu hal yang baru. Dilihat dari perspektif sejarah telah terdapat laporan bahwa beberapa orang-orang percaya uang bertanggung jawab atas wabah penyakit epidemi di Inggris, mereka pun akhirnya meletakkan uang di dalam palung berisi air serta cuka untuk membasmi bakterinya. Secara ilmiah, terdapat banyak studi selama beberapa tahun terakhir ini yang membuktikan bahwa uang kertas dan koin membawa bakteri dan mikroba lain. Sebagian besar orang mengakui bahwa memegang uang kartal dapat dianggap berbahaya namun pada prakteknya orang-orang masih enggan untuk meninjau kebersihan uang.

Seperti studi sebelumnya yang telah menunjukkan uang kertas di Eropa rata-rata mengandung 26.000 bakteri. Dengan hal ini seharusnya akan meningkatkan  kesadaran bahwa memegang uang kartal memiliki potensi bahaya dan sama halnya dengan memegang pintu gagang toilet, dan memegang releskalator. Disaat tidak adanya pedoman internasional yang tegas dalam penggunaan uang kartal selama musim flu, kita hendaknya lebih memperhatikan kebersihan uang, salah satunya adalah dengan beralih ketransaksi non tunai.”

Chris Kangas, Head of Contactless Payments for MasterCard Europe menambahkan; “Apa yang menjadi hal paling jelas dari penemuan studi tahun ini adalah meskipun sadar akan adanya bahaya dari penggunaan uang kartal, orang Eropa sulit untuk lepas dari kebiasaan buruk dalam menggunakannya. Dengan memanfaatkan metode pembayaran nontunai tidak hanya merupakan cara inovatif dalam pembayaran namun juga membantu untuk menghilangkan bakteri dan kuman yang saling berpindah ketika sebagaimana dalam proses transaksi dengan menggunakan uang kartal.” (@hqeem)


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*