Nilai Kurs Yuan Turun, Bagaimana Sikap Bank Sentral China?

Nilai Kurs Yuan Turun, Bagaimana Sikap Bank Sentral China?

Mata uang China telah turun hampir 1 persen selama seminggu terakhir. Ini adalah penurunan terbesar sejak tahun 2005 ketika China memperkenalkan rezim baru mata uangnya untuk bersaing ketat terhadap dolar AS.

Saat ini nilai 1 USD sama dengan CNY 6,1, karena itu nilai mata uang ini telah jatuh  pada tren jangka panjang. Pada tahun 1994, nilai Yuan sempat menginjak angka CNY 8 per 1 USD.

Bank sentral China, People Bank of China (PBOC) melihat  penurunan nilai Yuan ini bukanlah masalah besar dalam pasar valuta asing. PBOC mengatakan, volatilitas ini normal untuk ekonomi China yang masih berkembang sehingga tidak perlu dikhawatirkan.

Jadi, apakah PBOC akan melakukan langkah khusus untuk mengembalikan nilai Yuan ? Mungkin belum saatnya dilakukan, ini berarti bahwa mata uang Yuan masih dapat kembali jatuh atau kembali naik.

Penurunan Yuan sangat penting, sebab dalam pasar mata uang, nilai sebuah mata uang tidak akan selalu naik. Bila nilai Yuan menurun, maka PBOC harus meningkatkan permintaan untuk mendapat lebih banyak uang dari luar negeri.

Permintaan yuan sebagai alat permodalan terus mengalir ke China, meskipun ada perlambatan pertumbuhan karena investor diperkirakan ingin menunggu pertumbuhan yang lebih mantap dan lebih seimbang.

Tentu saja, Pemaksaan kenaikan nilai Yuan tidak dapat dilakukan dengan tergesa-gesa mengingat efek jangka panjang yang akan ditimbulkannya. Menurut organisasi layanan transaksi global, SWIFT, yuan saat ini mendapat posisi ketujuh dalam mata uang yang paling diperdagangkan di dunia.

Reformasi nilai tukar harus dilakukan secara cepat, PBOC sudah memiliki rencana untuk membiarkan mata Yuan diliberalisasi dalam dekade mendatang, dan zona perdagangan bebas Shanghai adalah tempat yang cocok untuk mengujinya.

Agar reformasi dapat bekerja dengan baik, PBOC tidak ingin spekulan bergerak untuk mendongkrak nilai mata uang. Karena itu, PBOC akan melakukan kontrol yang lebih ketat agar hal tersebut tidak terjadi. Namun, sebagian besar ekonom masih mengharapkan yuan masih dapat terus mencatat kenaikan mantap sehingga ekonomi akan terus tumbuh.

(Rizki Abadi/Journalist Vibiznews)

Editor : Jul Allens

Pic : telegraph


(Sumber : http://vibiznews.com/feed/ )

Speak Your Mind

*

*