Financeroll – Pada perdagangan di bursa komoditi Selasa siang, minyak mentah berjangka terpantau masih berada di posisi terendah di Asia karena ditengah kekhawatiran para pelaku pasar menjelang pertemuan kebijakan moneter The Fed di kemudian hari.
Pada perdagangan di New York Mercantile Exchange, minyak mentah WTI untuk pengiriman Desember diperdagangkan turun 0,36% di level $80,74 per barel. Minyak mentah berjangka kemungkinan akan mencari support di level $79,46 per barel dan dengan resistens tertinggi di level $81,26 per barel.
Semalam, harga minyak turun setelah lembaga keuangan Goldman Sachs memangkas proyeksi harga minyak WTI pada kuartal pertama tahun depan di tahun 2015 sebesar $15 sampai $75 per barel. Goldman juga memperkirakan harga minyak Brent rata-rata sebesar $85 per barrel dalam tiga bulan pertama di tahun 2015, turun dari perkiraan sebelumnya sebesar $100. Goldman memperkirakan WTI turun $70 per barel dan minyak Brent turun $ 80 pada kuartal kedua 2015. -DT-
—
Distribusi: Financeroll Indonesia
Speak Your Mind