Minyak Menanti OPEC, Emas Sambut Thanksgiving


shadow

Harga emas turun tipis di hari Rabu, praThanksgiving meredam aktifitas perdagangan komoditas ini yang akhirnya hanya melanjutkan konsolidasi.
Emas untuk pengiriman Desember ditutup turun 50 sen, atau kurang dari 0,1%, pada $1,196.60 per ounce, terus berjuang di zona $1200 yang menjadi salah satu benchmark penting. Emas telah naik 2,1% sepanjang bulan ini. Sementara itu, perak untuk pengiriman Desember ditutup tidak berubah pada $16,55 per ounce.

Laporan ekonomi AS pada sesi Rabu lebih buruk dari yang diharapkan, tetapi tidak memicu banyak permintaan logam kuning untuk dijadikan safe haven. Klaim pengangguran mingguan melonjak menjadi 313.000 dibandingkan perkiraan hanya 288.000, data kondisi bisnis di area Chicago juga meleset dari estimasi. Data penjualan rumah baru meningkat sedikit namun kurang dari yang diharapkan. Namun ada data yang lebih bagus daripada yang diantisipasi yaitu data pesanan barang tahan lama.

Investor juga menunggu event di akhir pekan ini yakni referendum Swiss yang berencana meningkatkan cadangan emasnya, meskipun diperkirakan pemilih tidak akan mendukung langkah tersebut dan itu bisa membebani emas dalam jangka pendek. Namun prospek emas tetap bisa meningkat dibantu oleh berita bank sentral dari Tiongkok dan Eropa. Pada hari Selasa, meskipun sebentar emas didorong naik ke atas $1.200 tapi kemudian kehilangan pijakan.

Pada hari yang sama, minyak mentah berjangka memperpanjang penurunannya, berakhir di level terendah empat tahun pada harapan Organisasi Negara Pengekspor Minyak tidak akan bergerak secara signifikan dalam wacana pengurangan produksi minyak. Menteri Perminyakan Arab Saudi menunjukkan bahwa ia tidak akan mendorong penurunan dalam target produksi pada pertemuan yang dipantau cermat oleh para anggota kartel ini di Wina pada Kamis.

Di New York Mercantile Exchange, lightsweet crude futures untuk pengiriman Januari turun 40 sen menjadi ditutup pada $73,69 per barel. Minyak mentah Brent Januari di bursa ICE Futures London meluncur 54 sen menjadi $ 77,80 per barel.

Menteri Perminyakan Arab Saudi, Ali AlNaimi, mengatakan Rabu bahwa ia percaya pasar minyak mentah akan menstabilkan dirinya sendiri. Sementara itu koleganya, Menteri Perminyakan Iran, mengatakan OPEC harus sesuaikan produksi dengan batasan yang telah disepakati.

Organisasi Negara Pengekspor Minyak akan bertemu pada hari Kamis untuk memutuskan apakah akan menurunkan tingkat produksi minyak untuk mengurangi banjirnya pasokan saat ini di pasar global, dan yang lebih penting, apakah akan meningkatkan harga produksi minyak.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*