Minim Sentimen Penggerak, Pasar Domestik Melambat

shadow

ihsg dan rupiah4

Financeroll – Pada perdagangan Selasa (22/4) pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore melemah sebesar 24 poin menjadi Rp  11.468 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp 11.444 per dolar AS.  Kurs  rupiah kembali melemah terhadap dolar AS menyusul belum adanya kejelasan politik di dalam negeri.  Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rebound 5 poin berkat aksi beli yang   marak terjadi jelang penutupan perdagangan. Investor asing kembali menempatkan dana cukup besar di pasar modal.

Meski mata uang domestik mengalami pelemahan, pergerakannya masih relatif stabil karena masih ditopang dari fundamental ekonomi Indonesia yang masih baik.  Pada pekan ini mata uang rupiah bergerak di kisaran Rp 11.450 – Rp 11.600 per dolar AS.  Secara teknikal pergerakan rupiah masih bergerak mendatar dengan potensi masih ada ruang penguatan.

Seiring pelemahannya di transaksi antarbank Jakarta, pada kurs tengah Bank Indonesia  mata uang lokal ini juga melemah menjadi Rp 11.486 dibandingkan sebelumnya (21/4) di posisi Rp 11.430 per dolar AS.

Dari bursa saham, menutup  perdagangan sesi I, IHSG turun 28,054 poin (0,57%) ke level 4.864,234 terkena aksi ambil untung. Posisi indeks memang sudah masuk area jenuh beli.  Indeks tiba-tiba jatuh setelah pagi tadi bergerak datar. Aksi ambil untung menyasar saham-saham unggulan. Indeks bahkan sempat menyentuh posisi terendahnya hari ini di 4.858,820.

Pada akhir perdagangan, Selasa (22/4), IHSG ditutup naik tipis 5,918 poin (0,12%) ke level 4.898,206. Sementara Indeks unggulan LQ45 ditutup menguat tipis 0,978 poin (0,12%) ke level 830,332.  Investor asing konsisten berburu saham sejak pembukaan perdagangan meski investor domestik sempat melakukan aksi ambil untung. Saham-saham unggulan mampu menguat setelah ada aksi beli jelang penutupan perdagangan.

Tercatat saham-saham lapis dua yang terkena tekanan jual, membuat sektor industri dasar, aneka industri, dan konstruksi jatuh ke zona merah. Transaksi investor asing sampai sore ini tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 999,98 miliar di seluruh pasar.  Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 210.548 kali pada volume 5,276 miliar lembar saham senilai Rp 5,763 triliun. Sebanyak 115 saham naik, 158 turun, dan 101 saham stagnan.

Sejumlah saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya saham Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.275 ke Rp 51.875, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 600 ke Rp 25.975, United Tractor (UNTR) naik Rp 300 ke Rp 21.900, dan Astra Agro (AALI) naik Rp 275 ke Rp 28.275.

Adapun saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers  antara lain saham Delta Jakarta (DLTA) turun Rp 3.500 ke Rp 360.000, Mandom (TCID) turun Rp 300 ke Rp 14.000, Matahari (LPPF) turun Rp 300 ke Rp 15.000, dan Charoen (CPIN) turun Rp 250 ke Rp 3.925.

Sementara itu, pergerakan bursa di Asia tidak banyak berubah sejak pembukaan perdagangan pagi tadi, masih mixed sampai penutupan. Padahal Wall Street sudah memberikan dorongan positif pagi tadi. Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa regional sore ini:  Indeks Komposit Shanghai naik 7,00 poin (0,34%) ke level 2.072,83, Indeks Hang Seng turun 29,56 poin (0,13%) ke level 22.730,68, Indeks Nikkei 225 melemah 123,61 poin (0,85%) ke level 14.388,77, dan  Indeks Straits Times menguat 19,51 poin (0,60%) ke level 3.275,34. [geng]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*