FINANCEROLL – Jakarta, Membuka lahan investasi seluas-luasnya kepada dunia internasional adalah salah satu program pemerintahan Presiden Jokowi. Kali ini, Indonesia mencoba membuka pintu bagi pengusaha India yang ingin menanamkan modalnya di Indonesia.
Menteri Perindustrian Saleh Husin menawarkan dua sektor bisnis yaitu industri maritim dan industri permesinan. Hal tersebut, diungkapkan Menperin saat menerima kunjungan sejumlah pengusaha asal India yang tergabung dalam Confederation of Indian Industry (CII) di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (28/4).
“Peluang bagi investor India masih terbuka luas, khususnya pada industri maritim dan industri permesinan,” ungkap Menperin Saleh Husin lewat pesan singkatnya kepada redaksi www.financeroll.co.id, usai menerima delegasi India.
Guna berkontribusi pada pengembangan industri nasional, India diharapkan menjadi salah satu basis produksi yang berorientasi ekspor.
Hal serupa juga diharapkan pemerintah dari investor asal negara lainnya, seperti China dan Jepang.
“India merupakan salah satu negara di Asia yang ekspansif memutar investasi dan mengembangkan industrinya, selain China. Kita berharap mereka berinvestasi di Indonesia dengan bekerja sama dengan perusahaan nasional yang telah ada,” ujar Saleh Husin.
Delegasi India dipimpin oleh Regional Director ASEAN & ANZ International Department CII Sujata Sudarshan. Turut hadir sebanyak 12 pemimpin perusahaan India dari berbagai sektor diantaranya pembangkit listrik, baja, permesinan dan alat berat, serta otomotif.
“Saya sangat berharap pada pertemuan yang penting ini, tidak hanya untuk menjaga hubungan baik kedua negara, tetapi juga dimanfaatkan untuk membangun kerjasama jangka panjang yang saling menguntungkan dalam hubungan bisnis Indonesia dan India,” ungkap Menperin.
Total jumlah investasi India di Indonesia pada tahun 2014 sebesar USD 37,1 juta yang merupakan urutan ke-24. Sedangkan, nilai investasi India di sektor industri mencapai USD 12,8 juta atau 34,7% dari total investasi India di Indonesia, dimana nilai investasi tertinggi pada industri makanan sebesar USD 9,1 juta.
—
Distribusi: Financeroll Indonesia
Speak Your Mind