Meningkatnya Ekspor Jepang Tunjukkan Kestabilan Bisnis Sebelum Kenaikan Pajak

Defisit perdagangan Jepang yang dilaporkan Departemen Keuangan Jepang semakin berkurang dikarenakan meningkatnya ekspor Jepang pada bulan Februari lalu  namun masih jauh dibawah harapan.  Ekspor telah naik 9,8 persen pada bulan Februari menyusul kenaikan 9,5 persen pada bulan sebelumnya dimana ekspor naik  547,59 miliar JPY dari nilai ekspor bulan Januari. 

Ekspor ke China naik 27,7 persen pada tahun ini menjadi 1,074 triliun, sementara ekspor ke seluruh Asia naik 12,5 persen menjadi JPY 3,102 triliun. Demikian juga dengan nilai ekspor ke Amerika Serikat naik 5,6 persen menjadi JPY 1,063 triliun, sementara itu ekspor ke negara Uni Eropa naik sebesar 13,9 persen menjadi JPY 609,548 miliar.

Japan Exports

Dari grafik diatas tampak usaha Jepang meningkat kan ekspornya membuahkan hasil setelah bulan lalu jatuh terendah selama 12 bulan. Selain ekspor, impor Jepang juga naik 9,0 persen per tahun, lebih besar dari perkiraan awal yang sebesar 7,2 persen menyusul lonjakan 25,1 persen pada bulan sebelumnya. Impor dari Asia naik 772 persen menjadi JPY 2,749 triliun, sementara impor dari China naik 5,72 persen menjadi JPY 1,185 triliun. Sementara impor dari Amerika Serikat melonjak 20,8 persen menjadi JPY 579,923 miliar, sedangkan impor dari Uni Eropa naik 15,4 persen menjadi JPY 646,886 miliar.

Analis melihat sekalipun nilai ekspor masih jauh dibawah harapan pasar namun tampak kepercayaan bisnis tetap stabil sebelum kenaikan pajak di bulan depan  tapi  itu mungkin tidak berlangsung terlalu lama.

 

Rizki Abadi/Journalist at Vibiznews/VM/VBN

Editor: Jul Allens

Pic : wikipedia


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*