Menilik Saham Semen Indonesia Dibandingkan Pesaingnya

Menilik Saham Semen Indonesia Dibandingkan Pesaingnya

PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) menargetkan kapasitas produksi  tahun ini sebesar 31 Juta ton. Target ini hanya naik sedikit sebesar 3.3%  dari tahun 2013 sebesar 30 juta ton. Target tersebut didukung dengan rencana ekspansi perusahaan yang akan membangun pabrik baru di beberapa kota seperti Rembang, Jawa Tengah, dan Padang, Sumatera Barat, kedua pabrik baru ini akan mulai dibangun pada kuartal pertama tahun 2014 senilai Rp 7,5 triliun.

Selain itu, perusahaan juga mengembangkan pabrik khususnya didaerah Indonesia timur. Hal ini bertujuan untuk memotong biaya produksi sehingga harga semen di wilayah timur dapat lebih murah dan terjangkau. Walaupun tahun ini perekonomian masih belum membaik dan merupakan tahun politik, perseroan tetap optimis pendapatan dan penjualan semen akan tetap tumbuh.

Dari sisi analisis fundamental perusahaan, laporan keuangan terbaru mencatat besaran laba per saham SMGR berada pada posisi 878.67x, masih dapat bersaing dengan para pesaingnya yaitu SMCB dan INTP yang masing-masing memiliki laba per saham di angka 103.75x, dan 1306.89x.

Pada indikator lain terjadi penurunan yang signifikan dari Price earning ratio ( PER ) SMGR pada 2 tahun terakhir. Pada laporan keuangan perusahaan di Q3 tahun 2013 tercatat posisi PER berada pada nilai 21.36x, turun dari tahun sebelumnya yaitu pada besaran 29.07x di tahun 2012.  Hal ini disebabkan menurunnya harga saham SMGR yang mencapai 15,21%  pada 2 tahun terakhir. Pada Indikator keuangan lainnya, EBITDA tercatat terus meningkat dari tahun ke tahun dengan rata-rata sebesar 50.2% selama 2 tahun terakhir.

Namun ROA dan ROE tercatat mengalami penurunan, dari masing-masing sebesar 15.26% dan 21.33% di tahun 2012 menjadi masing-masing sebesar 14.07% dan 19.72 di tahun 2013. Dari pergerakan harga saham pada seminggu terakhir khusnya industri semen, pergerakan SMGR, SMCB dan INTP cukup mengecewakan dengan rata-rata turun masing-masing sebesar 1% , 4.4% dan 3.2%.

Namun secara khusus untuk SMGR, emiten ini menunjukan potensi penguatan harga saham yang cukup baik. Secara teknikal saham ini menunjukan tren rebound yang dimulai pada selasa pekan ini (4/2). RSI menunjukan pergerakan yang membalik dari penurunan ke area jenuh jual, menuju area tengah hal ini mengindikasikan adanya potensi pembalikan tren pergerakan harga menuju tran positif.

Selain itu, stochastic yang pada pekan terakhir bergerak konsolidasi di garis 20 persen menunjukan potensi penguatan. kedua indikator ini cukup menguatkan potensi bagi saham SMGR untuk kembali kepada tren penguatan setelah menghadapi tren pelemahan yang cukup panjang.

Diperkirakan SMGR akan bergerak menguat menuju target resistance pada Rp. 14.900. sementara level support sebagai level stop loss berada pada kisaran Rp. 14.350 hingga Rp. 14.425.    

(rf/JA/vbn)


(Sumber : http://vibiznews.com/feed/ )

Speak Your Mind

*

*