Mayoritas Simpanan Merupakan Dana Ritel, Saham BBRI Masih Kuat

Hingga tahun lalu, komposisi dana simpanan di Bank Rakyat Indonesia (BBRI) masih didominasi nasabah kecil. Dana simpanan di bawah Rp 2 miliar, mendominasi 60% dari total Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI tahun lalu yang total mencapai Rp 486,4 triliun.

Sedangkan dana simpanan di atas Rp 2 miliar memakan porsi 40% DPK BRI. Sebagian besar dana yang tidak dicover Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) tersebut merupakan deposito ataupun giro yang dimiliki perusahaan. Sehingga mayoritas dari simpanan BRI sekitar 60% merupakan dana ritel.

Namun, perseroan sendiri mengaku tak terpaku terhadap nasabah besar ataupun kecil. Untuk menambah jumlah nasabah secara keseluruhan, BRI berupaya mengoptimalkan keunggulan kompetitif yang dimiliki BRI, seperti jumlah jaringan kerja BRI real time online yang mencapai lebih dari 9.800 unit kerja di seluruh Indonesia. Hal itu juga ditambah dengan infrastruktur e-banking. Saat ini BRI memiliki jumlah ATM mencapai 18.292 ATM yang sebarannya juga mengikuti unit kerja BRI.

Pada laporan keuangan perusahaan tahun fiscal 2013, laba bersih BBRI naik 14, 2 persen dibandingkan tahun sebelumnya menjadisekitar Rp 21 triliun dan pendapatannya naik 16,91 persen menjadi sekitar Rp 58 triliun. Kondisi ini menunjukkan bahwa BBRI telah mampu menunjukkan kemampuan dan keberhasilannya dalam mengelola perusahaan selama satu periode tersebut, dan hal ini pastinya sangat menggembirakan bagi para investor.

Kabar dari lantai bursa pada perdagangan saham awal pekan ini Senin (17/3/14), BBRI dibuka tetap  level 10300 namun kemudian bergerak melemah di kisaran 9975-9980 dengan volume perdagangan terpantau ramai mencapai 57 juta lot saham.

Dari sisi analisa teknikal, harga saham BBRI masih dalam tren bullish namun sesekali akan terkoreksi setelah mengalami tren penguatan di akhir pekan kemarin ditunjang sentimen dari politik dalam negeri. Saat ini, indikator MA terpantau naik setelah memotong bolinger band atas dan candle mulai menembus BB atas yang terlihat menyempit, sementara stochastic bergerak menguat di posisi 46%.

Hal ini mengindikasikan harga BBRI saat ini masih dalam bullish namun harus mewaspadai adanya profit taking. Indikator ADX bergerak naik ketika +DI menunjukan bergerak diatas -DI pada posisi di 48. Dengan kondisi teknikalnya, maka diperkirakan harga masih akan lanjutkan penguatan di area support Rp 9025 hingga resistance kuat  Rp 10300.

 

Regi Fachriansyah /Junior Analyst Equity Research at Vibiz Research/VM/VBN

Editor: Jul Allens


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*