Laba Awal Tahun Tumbuh Ciamik, Indofood Terpantau Konsolidasi

Sepanjang tiga bulan pertama tahun ini PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) membukukan laba bersih Rp1,37 triliun atau melonjak 90,07 persen dibanding kuartal I/2013 senilai Rp722,37 miliar.

Laporan keuangan perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indoensai (BEI), Rabu (30/4/2014) menunjukkan bahwa naiknya laba bersih tersebut didorong bertambahnya penjualan bersih perseroan pada periode yang sama.

Penjualan bersih INDF pada akhir Maret lalu tercatat sebesar Rp16,37 triliun atau naik 27 persen dibanding akhir Maret 2013 senilai Rp12,89 triliun. Namun naiknya penjualan diikuti naiknya beban pokok penjualan menjadi Rp12,07 triliun dari Rp9,78 triliun.
 
Beban penjualan dan distribusi juga naik menjadi Rp1,33 triliun dari Rp1,04 triliun, beban umum dan administrasi menjadi Rp958,17 miliar dari Rp744,12 miliar serta beban operasi menjadi Rp201,14 miliar dari Rp83,62 miliar. Sedangkan pendapatan operasi lainnya naik menjadi Rp155,53 miliar dari Rp93,84 miliar.

Akibatnya, laba usaha perusahaan dalam tiga bulan ini meningkat menjadi Rp1,96 triliun dari Rp1,34 triliun. Adapun, laba periode berjalan meningkat 85,16 persen menjadi Rp1,75 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp945,12 miliar.

Laba bersih per saham dasar tercatat naik menjadi Rp156 dari Rp82 per saham. Sementara harga saham persreoan pada siang hari ini berada di level Rp7.100 per lembar atau naik 75 poin dibanding penutupan kemarin di level Rp7.025 per lembar.

Kas perseroan akhir bulan lalu mencapai Rp14,42 triliun, naik dibanding periode yang sama 2013 senilai Rp12,20 triliun. Adapun total aset tercatat sebesar Rp81,376 triliun, lebih tinggi dibanding akhir tahun lalu Rp78,09 triliun.

Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham hari Rabu (30/4/14), saham INDF ditutup turun 25  poin ke level 7050. Dengan  Volume  perdagangan saham INDF mencapai 15 juta lot saham . Diprediksi pada perdagangan Jumat (2/5/14) saham INDF akan bergerak konsolidasi

Melihat indikator teknikal, harga saham INDF saat ini dalam tren konsolidasi mengingat masih minimnya fundamental yang dapat menggerakan harga INDF, laporan keuangan emiten kuartal I dapat menjadi indikasi penguatan INDF. Dimana indikator MA mulai menukik turun menuju bolinger band bawah. Selain itu indikator stochastic menunjukan harga yang berada pada zona jenuh jual.

Sementara itu indikator ADX bergerak flat ketika  +DI menunjukan bergerak melemah di level 18, hal ini menunjukan efek penguatan INDF akan berkurang. Diprediksi INDF akan bergerak terkoreksi. Dengan kondisi fundamental dan teknikalnya, maka harga masih akan konsolidasi di level support Rp 6407 hingga resistance Rp 7475.

 

 

Regi Fachriansyah / Equity Analyst at Vibiz Research/VM/VBN

Editor: Jul Allen


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*