Kontribusi Remintasi TKI Kalah Jauh Dari Filipina


shadow

Financeroll – Kontribusi remitansi atau pengiriman uang dari luar negeri oleh para tenaga kerja Indonesia (TKI) pada 2014 terhadap pendapatan domestik bruto (PDB) masih belum optimal, yakni berkisar sebesar 1,1%. Persentase ini disebut kalah jauh dibandingkan negara Filipina.

Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid mengatakan tahun lalu uang kiriman dari TKI mencapai US$8,345 miliar atau sekitar Rp105,98 triliun (asumsi kurs Rp12.700/dolar).

“Kontribusinya 1,1% dari total PDB, ini masih kalah jauh dibandingkan dengan Filipina yang di mana total remitansinya adalah 10% dari total PDB-nya,” katanya.

Nusron menyebut, kondisi itu disebabkan perbedaaan pola migrasi tenaga kerja. Menurutnya negara Filipina memang menjadikan migrasi pencarian kerja ke luar negeri sebagai program khusus. Jadi kebanyakan pencari kerja ke luar negeri adalah kalangan yang mempunyai keterampilan.

Sebaliknya, di Indonesia, pencarian kerja ke luar negeri bukan karena suatu program tetapi dampak pertumbuhan ekonomi yang belum merata. Selain itu kebanyakan pengiriman uang para buruh migran masih dilakukan secara tunai sehingga tak semua masuk sebagai devisa.

“Karena itu kontribusinya belum optimal,” tuturnya.

Remitansi yang tertinggi berasal dari TKI yang bekerja di negara-negara kawasan Asia Pasifik, Timur Tengah dan Afrika, Amerika, Eropa, dan Australia. Malaysia menjadi negara asal TKI dengan jumlah kiriman terbanyak yakni mencapai US$2,54 miliar, disusul Arab Saudi sebesar US$2,27 miliar.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*