Kinerja PT Garuda Indonesia Masih Tertekan Karena Selisih Kurs

shadow

garuda indonesia adilsiregar 16 www.financeroll.co.id imagesFinanceroll – Pupus sudah harapan para pemegang saham jika tahun ini PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) bisa untung untuk membayar kerugian tahun lalu, malah sebaliknya pada kuartal pertama tahun ini masih merugi. Ironisnya, kerugian tersebut masih disebabkan selisih kurs terhadap dolar.

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) Emirsyah Satar memperkirakan, kinerja keuangan pada kuartal I 2014 akan tertekan akibat depresiasi rupiah terhadap dolar AS. Kinerja agak cukup berat karena dolar.

Pasalnya, BUMN ini mencatat rugi pada kuartal I 2013 sekitar US$31,783 juta. Angka ini lebih tinggi dibandingkan capaian periode yang sama tahun sebelumnya US$10,713 juta. Pelemahan rupiah berdampak signifikan terhadap performa keuangan karena perseroan menggunakan neraca keuangan dalam dolar AS. Ditambah, pemilihan presiden Juli 2014 turut menjadi sentimen negatifnya. Namun, kuartal dua, tiga, dan empat akan recovery.

Mengenai perkembangan rights issue, dia menegaskan penerbitan saham baru ini dapat terserap oleh investor dengan baik. Garuda akan mempercayakan penjualannya kepada Mandiri Sekuritas, Bahana Securities, dan Danareksa Sekuritas. Informasi yang diperoleh cukup bagus penyerapannya karena harga yang ditawarkan baik.

BUMN aviasi ini menawarkan sebanyak 3,227 miliar lembar saham, dengan harga Rp460. Disebutkan, jumlah saham yang ditransaksikan sebanyak 5540505 lot. Transaksi ini difasilitasi oleh broker PT Credit Suisse Indonesia (CS) di pasar negosiasi sebanyak 4 kali. Pembelian dilakukan di harga rata-rata Rp 400 per lembar.

Saham dilepas sekitar 10% dari total modal disetor. Dana hasil penerbitan saham baru ini digunakan untuk memperkuat belanja modal tahun ini yang diperkirakan sebesar US$ 150-200 juta (Rp 1,5-2 triliun). Saat ini, total saham Garuda yang beredar di masyarakat sekitar 4,5 miliar lembar yang dilepas saat penawaran umum saham perdana alias initial public offering (IPO) pada 11 Februari 2011. Saat IPO maskapai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini menetapkan harga Rp 750 per lembar. Sejak IPO saham Garuda belum bisa balik ke titik awal.

Dalam satu tahun terakhir ini imbal hasil saham Garuda masih -3,6% masih di bawah kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 3,31%. Asal tahu saja, Menteri BUMN Dahlan Iskan pernah mengimbau kepada manajemen PT Garuda Indonesia Tbk dan penjamin emisi (underwriter) agar mencermati kondisi pasar modal sebelum menerbitkan saham baru (rights issue), Yang penting jangan seperti kayak dulu (IPO)..

Saat ini harga saham di Bursa Efek Indonesia tengah fluktuatif. Begitu juga dengan saham maskapai penerbangan pelat merah tersebut. Cari investor memang paling sulit sebab harganya (Garuda) banyak orang bilang lagi murah sekali.

Tahun lalu, laba bersih perseroan hanya US$ 11,03 juta atau anjlok hingga 89,9% dibandingkan laba bersih perseroan pada 2012 yang mencapai US$ 110,59 juta. Sementara pendapatan usaha hanya naik tipis dari US$ 3,47 miliar menjadi US$ 3,71 miliar. Adapun beban usaha dan rugi kurs yang dicatatkan perseroan mengalami kenaikan signifikan. Perseroan juga mencatat, beban usaha perseroan mengalami kenaikan dari US$ 3,29 miliar menjadi US$ 3,7 miliar. Sementara beban akibat selisih kurs tercatat mencapai US$ 47,92 juta, dan rugi lain-lain sebesar US$2,19 juta.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*