Kamis Siang, Rupiah Menguat ke Posisi Rp  12.829/USD


shadow

Financeroll  – Laju nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi hingga siang,  bergerak menguat 143 poin menjadi Rp 12.829 dibanding posisi sebelumnya Rp 12.972 per dolar AS.  Neraca perdagangan Indonesia yang mencatatkan surplus sebesar USD 1,13 miliar pada periode Maret 2015 menjadi penopang mata uang rupiah bergerak menguat cukup tinggi terhadap dolar AS.

Kurs  rupiah menguat tajam terhadap dolar AS setelah data neraca perdagangan Indonesia kembali mencatatkan surplus melebihi harapan pelaku pasar.  Masih adanya euforia positif dari data neraca perdagangan itu akan menjaga penguatan rupiah. Penguatan rupiah juga bersamaan dengan beberapa mata uang di kawasan Asia.

Dari eksternal, tertekannya mata uang dolar AS seiring dengan memburuknya angka produksi industri Amerika Serikat (AS). Produksi industri AS turun 0,6% pada Maret setelah naik 0,1% pada Februari.  Sentimen dari dalam negeri menjadi faktor utama bagi penguatan rupiah terhadap dolar AS. Diharapkan kinerja neraca perdagangan Indonesia yang sedang dalam tren surplus dapat dipertahankan.

Selain itu, penguatan mata uang rupiah juga masih didukung oleh sentimen dari Bank Indonesia yang mempertahankan tingkat suku bunga acuan (BI rate) di level 7,5%. Kebijakan BI itu menunjukan bahwa target inflasi domestik sebesar 4 plus minus 1% pada 2015 dan 2016 masih sesuai target.  Dari eksternal, data AS yang kurang baik itu menurunkan ekspektasi kenaikan suku bunga AS (Fed fund rate) sehingga pasar uang berisiko kembali diminati oleh investor pasar keuangan.  [Sugeng R]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*