Kabar Ukraina Kembali Picu Pelemahan Bursa Australia

Pada perdagangan bursa saham Australia hari ini kembali melajutkan tren negatif dan ditutup melemah. Pelemahan bursa Sydney dipicu sentimen negatif dari kabar konflik Ukraina dan Rusia. Sementara itu investor juga mengamati adanya aliran dana besar yang keluar dari Amerika Serikat.

Awal pekan ini (17/3/2014) indeks benchmark di bursa Sydney kembali ditutup melemah. Indeks S&P ASX 200 tersebut tercatat jatuh sebesar 11.8 poin ke posisi 5317.6.  Sementara indeks All Ordinaries turun 11.9 poin menjadi 5335.2

Sementara itu, kabar politik  dari Ukraina yang beberapa waktu lalu sempat kondusif, kembali memanas dipicu oleh hasil referendum antara Ukraina dan Rusia yang menghasilkan kesimpulan bahwa 95% warga Crimea di Ukraina memilih untuk bergabung kepada Rusia. 

Pelemahan bursa sydney pada perdagangan hari ini dipimpin oleh saham-saham sektor pertambangan dan sektor keuangan yang terpatau anjlok.

Di sektor pertambangan BHP Billiton turun 0.53 persen menjadi $35.47, sementara pesainganya Rio Tinto jatuh 0.36 persen menjadi $61.28. Sedangkan, Fortescue Metals melemah 1.41 persen menjadi $4.91, Newcrest juga jatuh 0.5 persen menjadi $12.16 dan Whitehaven Coal turun 1.45 persen menjadi $1.70.

Di sektor keuangan, tiga dari empat emiten utama mengalami pelemahan, dimana ANZ yang ditutup menguat 0.6 persen menjadi $32.06. Sementara Commonwealth Bank turun 0.53 persen menjadi $74.85. Disusul National Australia Bank yang melemah 0.38 persen menjadi $34.20, sementara Westpac juga jatuh 0.33 persen menjadi $33.54.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memproyeksikan bahwa indeks benchmark di bursa Australia pada perdagangan keesokan hari masih akan melanjutkan pergerakan yang melemah. Indeks ASX 200 tersebut diperkirakan akan bergerak pada kisaran 5425–5437 poin.

 

Regi Fachriansyah /Junior Analyst Equity Research at Vibiz Research/VM/VBN

Editor: Jul Allens


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*