Jumat Siang, Rupiah Menguat ke Posisi Rp 12.923/USD


shadow

Financeroll Laju nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat (24/4) pagi bergerak menguat sebesar 24 poin menjadi Rp 12.923 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp 12.947 per dolar AS.  Berkurangnya kekhawatiran pelaku pasar uang terhadap kenaikan lebih cepat suku bunga bank sentral AS (Fed fund rate) menjadi salah satu penopang mata uang rupiah.

Belum membaiknya data perekonomian Amerika Serikat (AS)  mendorong pelaku pasar uang masih cukup aktif melakukan transaksi mata uang berisiko, salah satunya rupiah sehingga menahan laju dolar AS di pasar valas domestik.  Dari eksternal, akan adanya langkah dari pemerintah Tiongkok untuk mengatasi perlambatan industri manufakturnya menjadi harapan bagi investor, situasi itu akan mendorong perekonomian global sehingga ikut memberikan momentum pada mata uang rupiah untuk kembali bergerak menguat.

Meski penguatan rupiah belum cukup kuat mengkonfirmasi penguatan lanjutan, adanya harapan positif dari eksternal serta dari dalam negeri terkait data produk domestik bruto (PDB) yang akan dirilis dalam waktu dekat akan menjaga fluktuasi rupiah di kisaran yang stabil dengan potensi positif.  Hampir semua data ekonomi AS yang diumumkan tadi malam lebih buruk dari periode sebelumnya sehingga menahan penguatan dolar AS.

Diperkirakan, perhatian Investor akan perlahan beralih kepada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang akan diadakan pada pekan depan.  Jika keraguan the Fed meningkat untuk menaikkan suku bunga acuan maka dapat dipastikan dollar akan mengalami tren pelemahannya. [Sugeng R]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*