Jepang Sudah Lolos Dari Deflasi

Jepang Sudah Lolos Dari Deflasi

Menteri Ekonomi Jepang, Akira Amari mengklaim negaranya telah lolos dari cengkraman deflasi untuk sementara waktu. Namun ia tetap memperingatkan adanya risiko kembalinya deflasi bila Jepang tidak mampu meningkatkan trend pertumbuhan ekonominya.

“Ancaman kembalinya deflasi memang tidak dapat dikesampingkan. Sebagai pembuat kebijakan, kami akan melanjutkan upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” ujar Amari.

Amari mengatakan bahwa kenaikan gaji yang lebih cepat daripada kenaikan harga konsumen adalah hal yang sangat penting. Ia sendiri juga akan kembali membicarakan masalah kenaikan upah tahunan yang akan berlangsung sekitar kuartal II.

Dengan lolosnya Jepang dari deflasi, maka stimulus fiskal dan moneter agresif yang dilakukan pemerintah Jepang selama tahun l2013 terbukti telah memicu pemulihan ekonomi negara tersebut.

Namun, kenaikan belanja modal dan gaji ini kemungkinan akan membuat pertumbuhan ekonomi Jepang kembali melambat, sehingga beberapa analis meragukan inflasi dapat mencapai target 2 persen seperti yang ditargetkan Bank of Japan.

Seperti yang dilansir Reuters, komentar  Amari ini dilontarkan saat ia mengadakan pertemuan dengan pihak BoJ yang kemungkinan akan mempertahankan program pelonggaran kuantitatif besar. BoJ sendiri menilai ekonomi Jepang sudah berada di trek yang benar untuk memenuhi target inflasi 2 persen.

BoJ juga telah memperbesar pembelian atas utang pemerintah dan aset berisiko hampir setahun yang lalu. Hal ini dilakukan untuk menjalankan perombakan kebijakan moneter untuk menghapus deflasi ringan yang terus terjadi selama 15 tahun dan untuk mencapai target inflasi dalam waktu sekitar dua tahun.

Sejak itu, inflasi konsumen telah naik di atas 1 persen, sehingga mampu meningkatkan harapan bahwa target inflasi dapat dicapai sesuai target.

Namun, beberapa anggota dewan BoJ telah mengatakan secara terbuka bahwa target inflasi 2 persen selama 2 tahun adalah langkah yang terlalu ambisius dan harus diubah. Beberapa ekonom juga khawatir bahwa Jepang terlalu banyak mengandalkan mata uang Yen yang lemah untuk memacu inflasi.

(ra/JA/vbn)

Pic: reuters


(Sumber : http://vibiznews.com/feed/ )

Speak Your Mind

*

*