Financeroll – Pada perdagangan valuta asing di hari Senin(16/06) mata uang dolar AS telah diperdagangkan melemah terhadap yen dan sterling, ketika kekhawatiran atas konflik di wilayah Iraq mendorong permintaan safe haven dan di tengah tumbuhnya ekspektasi naiknya tingkat suku bunga Inggris.
Selama berlangsungnya perdagangan, USDJPY diperdagangkan melemah 0.11% di level 101.78.
Permintaan untuk dolar terus didukung karena kekhawatiran atas pemberontakan Sunni yang sedang berlangsung di Irak mendukung permintaan safe haven, di tengah kekhawatiran atas dampak dari berkurangnya pasokan minyak pada pertumbuhan global.
Investor juga fokus menjelang hasil pertemuan kebijakan the Fed pada Rabu mendatang, karena mereka menunggu indikasi lebih lanjut dalam kenaikan suku bunga.
Pada perdagangan valuta asing lainnya di hari ini, GBPUSD telah menyentuh level 1.7011.
Sterling telah diperdagangkan di level tinggi 5 tahun hari ini, melonjak di atas level 1.70 setelah Gubernur Bank Sentral Inggris , Mark Carney mengingatkan bahwa suku bunga Inggris akan naik lebih cepat dari yang diperkirakan.
EURUSD diperdagangkan melemah 0.08% di level 1.3529, ketika data yang dirilis sebelumnya, memastikan bahwa tingkat tahunan inflasi zona euro tetap tidak berubah untuk bulan Mei di 4 ½ tahun rendah
Hasil pembacaan Inflasi harga konsumen untuk zona euro untuk bulan Mei tetap di 0.5%, berada di 4 ½ tahun terendah.
Bank Sentral Eropa menargetkan tingkat inflasi tahunan dekat tapi hanya di bawah 2%.
Awal bulan ECB memotong tingkat suku bunga ke rekor terendah dan dikenakan tarif negatif pada pemberi pinjaman komersial untuk pertama kalinya, dalam rangka memerangi ancaman inflasi yang rendah di kawasan euro.
Dan USDCHF stabil di level 0.8999.
Sementara itu greenback pun terpantau mengalami beragam pergerakan terhadap mitra dolarnya, menjelang data ekonomi AS malam ini.
Dengan NZDUSD menguat 0.09% di level 0.8672, AUDUSD melemah 0.18% di level 0.9384, dan USDCAD di level 1.0866.
—
Distribusi: Financeroll Indonesia
Speak Your Mind