Jagung Kembali Tertekan, Produksi Jagung Global Diprediksi Naik

Jagung Kembali Tertekan, Produksi Jagung Global Diprediksi Naik

Pergerakan harga jagung untuk perdagangan hari ini (24/2) terpantau mengalami pelemahan. Negatifnya pergerakan kembali berlanjut sejak akhir perdagangan pekan lalu akibat adanya laporan yang dikeluarkan oleh Departemen Pertanian Amerika Serikat yang menyebutkan bahwa produksi jagung global untuk tahun ini akan mengalami kenaikan sebesar 4,1% menjadi 13,985 miliar bushel.

Hal tersebut sudah barang tentu memberikan sebuah kekhawatiran bagi pasar yang kini dibayangi oleh spekulasi mengenai akan adanya surplus persediaan jagung global untuk tahun ini. Departemen pertanian AS menyebutkan bahwa peluang terjadinya kenaikan produksi jagung di beberapa negara termasuk AS disebabkan oleh adanya beberapa faktor yang diantaranya ialah laporan bahwa cuaca kering yang melanda Brasil rupanya tidak terlalu signifikan berpengaruh bagi tanaman jagung di negara tersebut. Sedangkan faktor selanjutnya dilaporkan bahwa kebijakan ekstensifikasi lahan jagung yang dilakukan oleh petani AS pada tahun 2013 akan memperoleh hasilnya pada tahun ini.

Harga jagung berjangka saat ini melemah 0,5% menjadi 4,565 dollar per bushel di Chicago Board of Trade. Sedangkan harga kedelai berjangka justru mengalami kenaikan 0,9% menjadi 13,7275 dollar per bushel, level tersebut merupakan yang tertinggi sejak 16 September 2013.

Pergerakan melemah yang terjadi pada jagung untuk perdagangan hari ini hanya bersifat sementara mengingat peluang lanjutan bullish cukup terbuka dalam jangka pendek mengingat harga minyak mentah masih bertengger diatas level 100 dollar per barel dan juga kebutuhan akan produksi ethanol diperkirakan akan meningkat di Amerika Serikat seperti yang diinginkan oleh pemerintah negara tersebut sejak tahun lalu.

Joko Prayitno/Senior Analyst Economic Research at Vibiz Research

Editor: Jul Allens


(Sumber : http://vibiznews.com/feed/ )

Speak Your Mind

*

*