India Menaikkan Suku Bunga Acuan Untuk Redam Inflasi

India Menaikkan Suku Bunga Acuan Untuk Redam Inflasi

Financeroll – Suku bunga bank sentral India tiba-tiba naik, guna memerangi inflasi dan mempertahankan mata uang rupee setelah jatuh ke kondisi volatil seperti yang terjadi dengan negara-negara emerging market lainnya.

Gubernur Bank Sentral India menaikkan suku bunga menjadi 8 persen dari 7,75 persen. Tindakan ini muncul 5 hari setelah Menteri Keuangan India mengingatkan bahwa bank sentral bertugas untuk membantu pertumbuhan.

Risiko terberat rupee adalah dari inflasi neraca perdagangan (CPI), yang terus bergerak mendekati double digit. Hanya dengan menurunkan inflasi ke level rendah dan stabil dimana kebijakan moneter dapat berkontribusi menghidupkan kembali konsumsi dan investasi secara berkesinambungan.

India mengikuti jejak Bank Sentral Brazil dalam menaikkan suku bunga acuan bulan ini sejalan dengan risiko pelemahan mata uang negara-negara emerging market seperti yang terjadi pada mata uang lira Turki dan rand Afrika Selatan. Bank Sentral India mengatakan pengetatan lebih lanjut tidak diantisipasi dalam waktu dekat jika inflasi harga konsumer melambat sebesar 10 persen menjadi 8 persen pada Maret 2015.

Tidak ada cooling off dalam inflasi dan India berharap akan tetap ketat. Sepanjang harga masih tinggi dan berdampak pada target inflasi neraca perdagangan, kemungkinan tingkat suku bunga akan terus melaju.

Sementara di Indonesia, Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan BI alias BI rate menjadi 7,5 persen pada bulan November lalu. Sepanjang Juli hingga November 2013, BI telah menaikkan suku bunga BI rate sebesar 175 basis poin.

BI mengatakan kondisi neraca transaksi berjalan menjadi hal yang perlu disikapi. Selain itu, kondisi eksternal seperti pengurangan stimulus moneter oleh Bank Sentral AS juga menjadi pertimbangan BI.

facebookgoogle_plusredditpinterestlinkedinmail


(Sumber : http://financeroll.co.id/feed/ )

Speak Your Mind

*

*