IHSG Diperkirakan Lanjutkan pelemahan, Sejumlah Saham Layak Dipertimbangkan

IHSG Diperkirakan Lanjutkan pelemahan, Sejumlah Saham Layak Dipertimbangkan

IHSG Diperkirakan Lanjutkan pelemahan, Sejumlah Saham Layak DipertimbangkanFinanceroll – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Jumat (10/1) diprediksi berpeluang besar melemah pada support 4.385-4.400 dan resistance 4.432-4.460.   Secara teknis, Indeks berpola menyerupai spinning pada upper bollinger bands (UBB).� Moving Average Convergence-Divergence (MACD) uptrend terbatas dengan histogram positif yang mendatar. The Relative Strength Index (RSI), William’s %R, dan Stochastic mulai downreversal.

Pada perdagangan kemarin, tercatat IHSG hampir menyentuh target resisten 4.460-4.478. Akan tetapi, indeks harus berakhir di kisaran target support 4.375-4.424 sehingga akan membuka aksi ambil untung lanjutan jika sentimen yang ada kurang mendukung.  Apalagi dengan adanya utang gap 4.393-4.398 memberikan peluang yang cukup besar untuk pelemahan.

Sementara itu, untuk sejumlah saham yang layak dipertimbangkan di antaranya: Saham PT Lippo Karawaci (LPKR), Saham PT Gudang Garam (GGRM), Saham PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM), Saham PT Adaro Energy (ADRO), Saham PT Harum Energy (HRUM); dan Saham PT Ciputra Surya (CTRS). �

Pada perdagangan Kamis (16/1), IHSG ditutup melemah 29,11 poin (0,66%) ke posisi 4.412,489. Intraday terendah 4.411,906 dan tertinggi 4.457,764.  Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan net buy dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan net sell.

Laju IHSG akhirnya tersendat dengan mulai adanya aksi profit taking. Meski tidak sampai membuat IHSG turun  signifikan dan mendekati utang gap 4.393-4.398, tetap saja laju IHSG terpengaruh dengan adanya aksi tersebut.  Belum lagi dengan variatifnya laju bursa saham Asia yang mulai berkurang penguatannya meski masih dapat ditutup menguat sehingga membuat pelaku pasar termotivasi untuk melakukan aksi jual.  Pada saat yang sama, kembali melemahnya nilai tukar rupiah turut menambah sentimen negatif.

Positifnya rilis data AS berupa kenaikan NY empire state manufacturing index dan MBA mortgage application serta laporan Beige book The Fed menambah sentimen positif bagi dolar AS.   Begitu juga dengan laju yen Jepang yang masih melemah. Begitupun dengan poundsterling dan euro yang sedikit melemah dengan adanya rilis kenaikan inflasi Jerman dan penurunan balance of trade Italia.  [geng]

facebookgoogle_plusredditpinterestlinkedinmail


(Sumber : http://financeroll.co.id/feed/ )

Speak Your Mind

*

*